Mohon tunggu...
Anugrah Indah Arani
Anugrah Indah Arani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya adalah orang yang cukup gemar menulis selain menulis saya juga menyukai musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Menilik Kisah Kejayaan Pasar Santa yang Mulai Meredup di Tengah Modernisasi

22 Juli 2024   23:58 Diperbarui: 24 Juli 2024   19:26 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret lorong kios di Pasar Santa, Jakarta Selatan. Foto: Anugrah Indah Arani

Daya tarik Pasar Santa salah satunya terletak pada jenis kuliner yang bermacam-macam dan terkesan baru pada saat itu. 

“Kuliner, disini lebih ke kuliner karena ada cendol durian itu yang paling booming dulu ngantrinya sampe kebawah-bawah, terus hotdog juga dan banyak makanan-makanan modern yang unik-unik,” ucap Nurul.

Pada saat itu, Pasar Santa memang pernah menjadi tempat nongkrong anak muda Jakarta untuk menghabiskan waktu bersama teman ataupun keluarga. 

Selain kuliner, toko pakaian dan aksesoris vintage yang berada di lantai satu pun menjadi daya tarik tersendiri, toko tersebut menjual barang-barang vintage yang jarang ditemui di tempat lain

.Pasar Santa tetap dengan pesona nya

Suasana Pasar Santa yang berbeda dengan pasar-pasar lainnya menjadikan Pasar Santa tetap mempesona meskipun suasana yang ada tidak seramai tahun 2014 sampai pertengahan tahun 2015. 

Saat ini, beberapa pengunjung datang ke Pasar Santa untuk mencari barang-barang bertemakan vintage.

“Kalau untuk datang kesini itu dikarenakan suami awalnya punya beberapa alat-alat musik yang udah cukup lama dan akhirnya tertarik kesini untuk beli kaset, terus yang kedua kali ini kita mau beli vinyl atau piringan hitam,” ujar pengunjung Pasar Santa, Filza Nadila (27) yang diwawancarai di lokasi pada Sabtu (20/7/24).

Lanjutnya Filza mengatakan lebih menyenangkan jika datang langsung untuk mencari barang-barang vintage, karena suasananya berbeda dengan pasar-pasar yang pernah ia datangi.

Hal senada disampaikan oleh pengunjung Pasar Santa Ilah (24) yang sejak 2015 sudah mengunjungi Pasar Santa. 

“Kalau aku liat Pasar Santa nih banyak variasi gitu loh kayak piringan hitam, kaset-kaset yang vintage-vintage. Ada juga aksesoris yang aku sendiri jarang nemuin di pasar-pasar lain,” jelas Ilah saat diwawancarai di lokasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun