Mohon tunggu...
Anugrah Yega Pranatha
Anugrah Yega Pranatha Mohon Tunggu... -

saya? pembenci rokok, menyukai berpikir sebelum tidur, hobi main bola, otak-atik komputer, menyukai menulis ide yang terlintas di kepala, penyanyi yang baik :-P, tidak betah tinggal di kamar yang rapi, mencintai ke acak-acakan.\r\n\r\n\r\nTidak anti kemapanan, tapi sungguh, saya meyakini kalau berlebihan adalah hal yang benar-benar tidak baik, termasuk ketika kau mengambil air wudhu dengan air yang terlalu banyak.\r\n\r\ntahu banyak hal, tapi belum pernah mengisi teka-teki silang sampai selesai :p, tertarik pada ilmu ekonomi, pada buku-buku bagus, pada komputer, suka berdebat, memberi respek hanya pada orang yang pantas menerimanya, fair play.\r\ntapi yakinlah, saya orangnya ramah kok ^^

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Maestro di Dusun Kami

10 Juli 2012   02:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:07 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Sir Alex ferguson datang ke Old Trafford tahun 1986, melatih di sana, menghasilkan belasan juara liga inggris sejak era premier league, dua kali treble winners, dua kali juara liga champions eropa, pernah jadi klub terbaik sejagad, punya generasi emas 1992, dan sekarang sedang mengurusi generasi emas terbarunya. Bayangkan, seperempat abad melatih tim yang sama, orang yang berbeda, luar biasa sekali.

Alkisah, 10 tahun setelah Sir Alex mulai melatih MU, Arsene Wenger, orang prancis, datang ke london, membimbing the gunners, menjadi pematah dominasi MU, siapa yang tidak ingat tahun 2004? mereka menjadi juara liga tanpa kalah sekalipun! Maka Mr. Wenger inipun boleh lah pula kita katakan luar biasa, bayangkan, sejak ia latih, mulai dari jaman Tony Adams sampai Jack Wilshere, beberapa kali ganti sponsor, ganti dari Stadion Highbury sampai Emirates, beliau tidak pernah diganti, bahkan ketika sekarang timnya sudah nirgelar beberapa tahun, luar biasa.

Maka kawan, ijinkanlah, sungguh ijinkanlah saya mengenalkan akan sosok yang satu ini, dia tidak melatih di liga inggris, tidak juga liga-liga lain di eropa, bahkan di liga indonesia pun tidak. Tapi di dusun kami, kami selalu punya klub kebanggaan, beberapa kali ganti nama: Artem FC, Tesas, Curup Selatan FC, sampai sekarang Satria Muda FC. Beberapa kali pula ganti basecamp: lapangan 144, pindah ke Lubuk Ubar, sampai sekarang balik lagi ke 144. Mulai dari turnamen kelas kampung sampai turnamen selevel Kabupaten (meski tak pernah juara). Kami pun punya maestro, ia lah Ujang Jalil. Bagi pria seumur kami, cukuplah ia kami panggil mang ujang, bagi generasi di bawah kami, maka ia dipanggil uwak ujang. Luar biasa, dari sejak kami panggil mang sampai kami panggil wak: ia masih melatih di tim yang sama. Maka awak kira, bolehlah ia disejajarkan dengan Sir Alex atau Mr. Wenger.

Kawan, datanglah, rabu dan sabtu, jam 3 sore, kalian akan melihat kami: tua muda, pencinta bola, sedang berlarian riang di rumput hijau, siapa yang suka silakan bergabung, bergabung dengan semangat pelatih kebanggan dusun kami: Ujang Jalil :-)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun