Mohon tunggu...
Anugrah Febrian
Anugrah Febrian Mohon Tunggu... -

my self

Selanjutnya

Tutup

Money

Pak Rasmin Seorang Pengusaha Ikan Asin Muara Angke Jakut

12 April 2013   22:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:17 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2012/10/22/105824/540x270/cerita-damrah-pengrajin-ikan-asin-yang-go-internasional.jpg

PAK RASMIN SEORANG PENGUSAHA IKAN ASIN MUARA ANGKE

Kisah ini saya ambil pada hari kamis, 11 april 2013, ketika saya mengantarkan pak rasmin untuk mengantarkan ikan asin hasil olahannya ke pergudangan di daerah kapuk Jakarta barat.

Ketika saya melihat beliau seorang pengusaha saya langsung teringat oleh tugas kampus saya, yaitu membuat artikel tentang seorang pengusaha dan tanpa membuang waktu lagi sayapun langsung memanfaatkan waktu untuk bertanya kepada beliau tentang usahanya.

Sebut saja pak rasmin seorang lansia berumur  53 tahun beliau adalah pengusaha ikan asin yang berada di daerah  muara angke Jakarta utara, beliau sudah melakoni bisnis ini sejak tahun 1981 di daerah kali baru Jakarta utara,  karna tempat tinggal dan tempat usahanya terkena gusuran maka beliau memutuskan untuk pindah ke daerah pemukiman nelayan atau biasa di sebut muara angke pada tahun 1984.

32 tahun sudah pak rasmin menggeluti usaha mengolah ikan basah menjadi ikan asin dan selama itu pula  banyak hal yang di alami selama ia manjalani bisnis tersebut .saat umurnya 22 tahun beliau sudah menekuni usaha mengolah ikan asin namun dalam jumlah kecil, setiap harinya beliau membeli ikan basah pada nelayan lalu mengolahnya menjadi ikan asin , ia mengolah ikan tersebut dengan seorang istri dan beberapa orang saudaranya di samping rumahnya, hari terus berganti dan bulan terus berlalu namun pak rasmin tetap melewatinya dengan penuh ambisi dan berharap suatu hari nanti beliau memiliki sebuah tempat usaha yang besar, berkat kegigihan dan kerja kerasnya impiannyapun terwujud, pada tahun 1987 ia berhasil mengembangkan usahanya, dan sesuai har apannya  sekarang ia memiiki tempat usaha yang cukup besar dengan jumlam karyawan 52 orang.

Sungguh naas di tahun 2000 beliau mengalami kerugian yang cukup besar yaitu 50 jt, singkatnya ia di tipu oleh langganannya yang sudah menjalin bisnis selama 5 tahun.

“RUGI”  kata yang menjadi ancaman bagi setiap pengusaha seperti yang di alami oleh pak Rasmin, setelah kejadian itu ia menemui titik kejenuhan mobil,sertifikat rumah sampai ia gadaikan untuk tetap bertahan menjalani bisnis yang sudah ia geluti sejak tahun 1981.

Dengan semangat yang kuat,ambisi dan mental baja yang ia miliki beliaupun sedikit demi sedikit mampu untuk membangun usahanya seperti sedia kala, dan alhasil ia kembali ke masa kejayaannya.

ia berkata  kepada saya kunci kesuksesan itu berawal dari keinginan yang kuat, tekad dan mental yang mantap, rugi untung itu sudah biasa dalam dunia usaha, tetapi ketika kita terpuruk itu awal kesuksesan kita karna mental kita sedang di uji, dan ketika kita melonjak naik kita bisa mengendalikan semuanya tanpa harus terjatuh ke lubang yang sama untuk kedua kalinya.

Ketika sampai  di tempat tujuan selesai  pula cerita kami berdua, banyak pelajaran yang saya dapat dari percakapan ini.Semoga  kelak saya bisa memiliki jiwa seperti pak Rasmin yang selalu pantang menyerah, gigih, dan bermentalkan baja, karna menurut saya kesuksesan itu butuh proses seperti bayi yang sedang belajar  berjalan meskipun seringkali terjatuh namun ia tetap berusaha bangkit agar tujuannya tercapai yaitu bias berjalan dengan lancar.

Sekian cerita singkat ini saya buat smoga ini menjadi motivasi dan bermanfaat bagi anda yang membacanya.

Assalamualaikum wr.wb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun