Mohon tunggu...
Travel Story

Sepenggal Sejarah dan Warisan Budaya Kota Semarang

16 Juni 2016   03:49 Diperbarui: 16 Juni 2016   03:58 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Oleh : Muhammad Anugrah

Semarang, sebuah kota indah yang masih kental akan budaya nya dan memiliki banyak peninggalan sejarah yang sekaligus menjadi saksi bisu atas perjuangan masyarakat Indonesia melawan koloni Belanda pada masa itu. Belanda sendiri memberi julukan kota Semarang dengan sebutan Venetië Van Java yang artinya Venesianya Pulau Jawa.

Kota Semarang adalah ibu kota dari Provinsi Jawa Tengah, dan menjadi kota metropolitan terbesar nomor lima di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Bandung dan Medan. Kota dengan keindahan panorama nya dan memiliki banyak objek wisata yang masih terjaga, inilah yang menjadi daya tarik bagi kota Semarang. Hal ini juga faktor yang menjdaikan kota ini sebagai kota pariwisata. Banyak para wisatawan dalam negeri maupun manca negara yang menjadikan kota Semarang sebagai destinasi kunjungan wisata. Kota semarang memiliki slogan pariwisata yaitu Port Of Java yang artinya Pelabuhan Jawa.

Kampus saya bernama ATVI (Akademi Televisi Indonesia) yang berlokasi di jalan Daan Mogot Jakarta Barat. Hampir satu bulan pihak kampus mensosialisasikan Tour Hunting Photography yang di selenggarakan setiap tahunnya, dan bertujuan untuk pengambilan nilai UAS (Ujian Akhir Semester) Program Study fotografi yang sudah dibentuk kelompok-kelompok nya. Tujuan destinasi wisata fotografi untuk ankatan saya kali ini yaitu angkatan ke XIII adalah Semarang, Ambarawa dan Pekalongan dan pelaksanaanya pada tanggal 26 sampai 29 Mei 2016 yang diikuti kisaran 150 orang mahasiswa.

Bertepatan hari Kamis tanggal 26 Mei 2016 seluruh mahasiswa diberitahukan untuk berkumpul di kampus pada pukul 14.00 WIB. Saya dan teman kelompok saya datang lebih awal untuk memeriksa kelengkapan peralatan kelompok kami. Waktu menunjukan pukul 14:00, kami berkumpul di depan kampus satu untuk mengambil baju seragam berwarna merah yang bertuliskan “Yuk ke Semarang” untuk digunakan sesampainya di Semarang. Sehabis pemberian baju, kami langsung diberi pengarahan sekaligus pelepasan oleh pihak kampus. Setelah pelepasan kami langsung menuju parkiran studio 5 Indosiar, karena bus telah menunggu. Ada empat unit bus mewah yang disediakan oleh pihak kampus untuk menemani perjalanan kami. Satu persatu mahasiswa mulai menaiki bus, diatas bus saya ada pak Hermanto dan mas Ade selaku pembimbing dari pihak kampus.

Waktu menunjukkan pukul 15:00, bus mulai di hidupkan dan kami langsung diambil alih oleh dua orang pemandu wisata yang baik dan ramah yaitu kak Ghozi dan Astrid. Setelah kami berdo’a mobilpun beraangkat. Disepanjang perjalanan anak-anak bercengkrama satu sama lainnya, tawa dan canda mewarnai sepanjang perjalanan kami. Kiri- kanan terlihat hamparan pemandangan pohon-pohon yang indah, saya duduk di depan bersama teman-teman dari organisasi saya yaitu BROPELA (Broadcast Pecinta Alam) yang kebetulan seluruhnya berada di dalam satu bus yang sama, kami di beri kepercayaan penuh oleh mas Ade dan pemandu wisata untuk membantu mereka mengkordinir teman-teman lainnya. 

Kurang lebih enam jam di perjalanan, sekarang kami berada di daerah Cirebon, kami singgah di restoran Pringsewu untuk makan malam, anak-anak mengantri untuk mengambil makanan yang telah tersedia. Sehabis makan anak-anak berkumpul dan bercengkrama satu sama lainnya ditengah sejuknya malam Cirebon, ada juga yang berfoto-foto disekitar rumah makan. Setelah selang satu jam, kami melanjutkan perjalanan menuju kota Semarang, di perjalanan suasana yang sebelumnya ramai menjadi sepi dan hanya terdengar suara dengkuran dari beberapa anak yang sudah tertidur pulas. Sayapun memutuskan untuk tidur juga.

Tiba-tiba kami dibangunkan oleh suara microphone, ternyata kami telah sampai di tempat tujuan destinasi wisata pertama kami yaitu Masjid Agung Semarang. Jam menunjukan pukul 07:00 WIB. Setelah kurang lebih lima belas jam di perjalanan, badan terasa lelah dan pegal-pegal karena duduk terlalu lama, tapi semuanya seolah terbayarkan oleh keindaahan Masjid Agung tersebut. Kami langsung mengganti pakaian dengan baju yang telah diberikan, lalu bergegas turun dari bus untuk mengambil foto. Saya dan teman kelompok mulai mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam pengambilan gambar seperti: kamera, tripod, lensa fix, tele, wide dan lain-lainnya, tidak sulit untuk kami sekelompok untuk berinteraksi karena kami semua berada di dalam satu bus. 

Kelompok saya terdiri dari empat orang yaitu Nathali, Ivan, Septian dan saya sendiri. Kami mulai mengeliling Masjid Agung tersebut, kami mulai mengambil foto dengan kamera masing-masing, awalnya kami terlalu terpaku oleh keindahan dan kemewahan arsitektur dari Masjid Agung ini, tetapi sebenarnya tugas yang diberikan kepada kami kelas Jurnalistik yang lebih mengarah kepada Human Interest. 

Setelah banyak mengambil foto arsitektur, tidak sulit bagi saya untuk mencari foto yang berbau Human Interest dikarenakan pagi itu masjid dalam keaadaan sedang ramai, ada yang berolah raga dan banyak yang lainnya. Saya sangat mengagumi masjid ini, arsitektur bangunan nya adalah campuran dari Jawa, Arab dan Romawi, memiliki emapat buah menara dan satunya terpisah yang di namakan menara Asmaul Husna. Setelah puas berfoto kami sarapan pagi dengan nasi kotak yang telah disediakan.

Sehabis dari Masjid Agung kami langsung berangkat menuju objek wisata yang ke dua yaitu Museum Kereta Api Uap Ambarawa. Perjalanan menuju museum menghabiskan memakan waktu kurang lebih dua jam. Sesampainya di adalah sebuah stasiun kereta api uap yang sudah dialih fungsikan menjadi museum. Meskipun sudah dialih fungsikan, museum ini masih memiliki beberapa kereta yang masih berfungsi dengan baik dan menjadi kereta wisata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun