Mohon tunggu...
Ayahnya Asti
Ayahnya Asti Mohon Tunggu... profesional -

Saya seorang praktisi dibidang pelayanan kesehatan (medis) yang saat ini tengah membina sarana pelayanan Independen di kawasan desa Rempoah, Baturraden, Banyumas Jawa Tengah, mempunyai obsesi ingin memajukan mutu pelayanan terdepan bagi semua lapisan Masyarakat tanpa kecuali, mengingat keprihatinan saat ini dengan pelayanan medis yang semakin sulit dijangkau oleh masyarakat kecil pada umumnya, saya juga mendedikasikan diri saya didunia pendidikan sebagai pengajar di beberapa institusi pendidikan kesehatan di kota tempat saya bekerja dan kota/negara lain, juga sebagai Konseling dan Motivator dibidang Kesehatan pada umumnya. Motto Saya adalah Hidup Sehat itu dimulai dengan Kesehatan Pikiran, Fisik, Mental, dan Lingkungan yang diawali dari Rumah, Smart Health from home including Mind, Body, Soul and Environment.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Allah Telah Mengajarkan Banyak Hal Melalui Mahluk CiptaanNya

6 Desember 2009   12:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:03 1130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Dalam artikel terdahulu yang berjudul Memaknai Hidup dalam Hubungannya dengan Masalah, saya sedikit membahas tetang adanya proses Evolusi kehidupan yang membuat adanya perbedaan yang sangat mencolok antara manusia sebagai makluk ciptaan Tuhan dengan makhluk lain yang dikenal dengan sebutan hewan. Hal yang paling mendasar dalam proses evolusi kehidupan ini terlihat pada perkembangan Otak besarnya (Neo Cortex) yang begitu pesat dibandingkan dengan mahluk hewan lainnya. Nah kalau kita mau banyak menyimak dari perilaku-perilaku dan kebiasaan dari kehidupan makluk hewan ini, maka kita akan banyak mendapat pelajaran berharga yang datangnya langsung dari Sang Pemilik Hidup yaitu Allah SWT, sehingga kita akan menyadari begitu besar kuasaNya atas semua kehidupan mahluk ciptaanNya, sehingga ini akan menyadarkan kita selaku manusia untuk selalu mau bersyukur atas semua rahmat yang telah Allah berikan kepada kita semua selaku mahluk ciptaanNya juga. Coba kita ulas ya satu persatu, apa pelajaran yang bisa kita simak dari perilaku-perilaku dan kebiasaan dari mahluk hewan ini, sengaja saya adopsi dari sebuah buku yang berjudul Animal Behavior karya dari  Dr. Mary Ellen Klinke. Inilah hasil pengamatannya dari beberapa hewan yang telah diteliti pada bukunya itu (saya terjemahkan secara bebas dengan tidak mengurangi arti yang terkandung, untuk memudahkan pemahaman saja): Elang. [caption id="attachment_34253" align="alignright" width="150" caption="Elang, sumber dari animal.discovery.com"][/caption] Bila Anda menempatkan seekor burung Elang dalam satu sangkar berukuran 1.80 x 2.40 m2 sedangkan atasnya sama sekali terbuka, burung itu, walaupun mampu terbang, namun dia akan tetap tinggal sebagai burung dalam kurungan. Pasalnya adalah bahwa seekor elang kalau akan mulai terbang dari atas tanah, ia akan berlari dulu sejauh 3 sampai 5 meter, sebelum ia terbang ke angkasa. Tanpa ruang untuk berlari, yang memang menjadi kebiasaannya, ia bahkan tidak akan berusaha sedikitpun untuk terbang, melainkan tetap menjadi tawanan seumur hidupnya dalam suatu sangkar tanpa tutup di atasnya. Kelelawar. [caption id="attachment_34254" align="alignright" width="150" caption="Kelelawar, sumber dari animal.discovery.com"][/caption] Kelelawar yang biasa berterbangan kian-kemari di malam hari. Ia merupakan seekor binatang cekatan dan gesit. Namun iapun tak dapat terbang dari suatu permukaan yang rata. Bila ia ditempatkan di lantai atau tanah yang datar, satu-satunya yang ia dapat lakukan adalah menyeret kakinya bila bergerak, sama sekali tak berdaya, dan mungkin juga mengalami kesakitan, sampai ia mencapai suatu tempat dengan ketinggian di mana ia dapat take-off ke udara dengan cepat. Lebah. [caption id="attachment_34255" align="alignright" width="150" caption="Lebah, sumber dari animal.discovery.com"][/caption] Seekor tawon besar, bila di masukkan dalam sebuah gelas minum yang terbuka dari atas, akan selalu berada di tempat yang sama sampai dia mati, kecuali bila dikeluarkan dari tempat itu. Ia tidak pernah menyadari bahwa bagian atas yang terbuka itu merupakan jalan keluar menuju kebebasan. Sebaliknya, ia selalu mencari jalan keluarnya melalui bagian samping, dekat dengan alasnya. Ia selalu berusaha untuk mencari jalan keluar yang tak pernah ada, sehingga ia akhirnya menghancurkan diri sendiri. Inilah yang membedakan perilaku hewan-hewan ini dengan manusia, karena hewan ini tidak memiliki NeoCortex (otak besar) sebagai organ yang mengolah semua informasi yang masuk melalui kesemua indranya, sehingga semua hewan hewan ini tidak mampu melakukan semua proses berpikir, analisa dan logika, seperti yang bisa dilakukan oleh manusia. Tapi tulisan artikel saya kali ini bukan menyoroti adanya perbedaan ini, antara mahluk manusia dan makluk hewan atas dasar perbedaan adanya kemampuan berpikir, analisa dan logika karena mempunyai NeoCortex akibat dari semua proses Evolusi kehidupan itu, tapi saya akan mengajak semua pembaca untuk menyimak pelajaran yang telah Allah berikan kepada kita semua selaku manusia yang mempunyai kemampuan berpikir, analisa dan logika dan yang pastinya juga dibekali dengan adanya IMAN yang didapati dari ajaran agama yang dianutnya sesuai masing masing keyakinan. Inilah analisa yang  saya maksudkan itu, sehingga kita mendapat banyak pelajaran yang telah Allah berikan melalui semua ciptaanNya : Terkadang Manusia di dalam banyak hal, seringkali melakukan hal hal yang dilakukan seperti elang, kelelawar atau lebah ini. Kita senantiasa bergumul dengan masalah-masalah dan keputus-asaan kita, dan tidak pernah sadar bahwa apa yang kita perlukan adalah hanya menengadah ke atas, ya hanya menengadah keatas, lihatlah bahwa dengan kita berdoa kepada Sang Pemilik Hidup yaitu Allah SWT, maka Allah akan datang kepada kita untuk memberikan semua kasihNya yang akan menyelesaikan semua perkara dan masalah yang kita hadapi dalam perjalanan kehidupan kita ini. Sudahkah Anda melakukan ini semua?, menengadah keatas untuk berdoa dengan keimanan dan khusyuk kepada Allah dalam setiap ibadah yang kita lakukan sesuai keyakinan yang kita anut masing masing?, Mari saya mengajak semua pembaca untuk sering-sering melakukan ini semua dengan selalu menengadah keatas untuk selalu berdoa, agar semua kasih Allah akan kita terima disetiap detik kehidupan kita, Amin. Semoga tulisan saya yang sederhana ini bisa memberikan manfaat buat kita semua, dan khususnya buat saya sendiri yang juga selaku manusia biasa yang banyak melakukan kesalahan. Salam sehat dari saya, Dr. Anugra Martyanto.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun