Mohon tunggu...
Ayahnya Asti
Ayahnya Asti Mohon Tunggu... profesional -

Saya seorang praktisi dibidang pelayanan kesehatan (medis) yang saat ini tengah membina sarana pelayanan Independen di kawasan desa Rempoah, Baturraden, Banyumas Jawa Tengah, mempunyai obsesi ingin memajukan mutu pelayanan terdepan bagi semua lapisan Masyarakat tanpa kecuali, mengingat keprihatinan saat ini dengan pelayanan medis yang semakin sulit dijangkau oleh masyarakat kecil pada umumnya, saya juga mendedikasikan diri saya didunia pendidikan sebagai pengajar di beberapa institusi pendidikan kesehatan di kota tempat saya bekerja dan kota/negara lain, juga sebagai Konseling dan Motivator dibidang Kesehatan pada umumnya. Motto Saya adalah Hidup Sehat itu dimulai dengan Kesehatan Pikiran, Fisik, Mental, dan Lingkungan yang diawali dari Rumah, Smart Health from home including Mind, Body, Soul and Environment.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Alasan, Dalih Dan Belenggu Diri

21 Mei 2009   11:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   20:08 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kita harus pahami, bahwa alasan yang kita ciptakan tidak pernah memberikan perubahan dalam hidup kita.

Alasan adalah penghambat kesuksesan. Setiap alasan yang kita ciptakan atas kegagalan/kesalahan/kekurangan dan lain lain yang terjadi adalah tirai yang ditancapkan untuk membatasi dan memenjarakan kita setiap saat. Keluarga besar dari alasan/dalih adalah sikap mengeluh. Pribadi yang senang membuat alasan, pasti selalu mengeluh Sebagai contoh seorang karyawan dengan gaji yang diterimanya dan mengeluh dengan kebijakan dan aturan yang ditetapkan perusahaan. Anak yang selalu menciptakan alasan atas kesalahan yang dilakukannya, selalu mengeluh dengan keadaan fisiknya, kondisi ekonomi keluarga, fasilitas pendidikannya, dan semuanya.

Jika Anda ingin menciptakan kehidupan yang penuh keberhasilan, Anda harus memegang kendali hidup Anda sendiri. Mulai sekarang, berhenti berdalih, berhenti mengeluh, berhenti mengeluh atas kekurangan fisik Anda, berhenti mengeluh atas ketidak-adilan yang terjadi dalam hidup Anda, berhenti menggunakan alasan mengapa Anda tidak bisa dan belum mendapatkan apa yang Anda impikan sampai saat ini, dan berhenti menyalahkan keadaan di luar diri Anda. Anda harus berjanji pada diri Anda, bahwa mulai saat ini, Anda berhenti melakukan semuanya itu selamanya. Tindakan berhenti beralasan/berdalih/mengeluh/menyalahkan adalah tanda bahwa Anda mengasihi diri Anda dan masa depan Anda.

Kesuksesan adalah keputusan untuk mengubah hambatan menjadi kesempatan untuk meraih keberhasilan. Mungkin salah satu hal yang menghambat Anda untuk meraih sukses karena Anda dipenuhi dengan berbagai macam alasan/dalih.

Kata kuncinya adalah bila Anda ingin meraih kesuksesan dan keberhasilan, hilangkan belenggu diri yang tercipta dari serangkaian kebiasan kebiasaan membuat alasan/dalih/mengeluh/menyalahkan pihak lain, ganti semua itu dengan kebiasaan berkata jujur dan berbuat jujur, ksatria, gentle, sportif dalam setiap pergumulan kehidupan Anda.

Dan pada kesempatan ini saya ingin berbagi kepada Anda dari apa yang saya dapati dari sumber bacaan yang sangat bagus, yaitu 10 cara untuk menghilangkan Belenggu Diri akibat kebiasaan membuat alasan/dalih itu, ini saya adopsi dari buku 10 Tips to Getting Out of Your Own Way - Jim Allen. Saya mencoba menterjemahkannya kedalam bahasa yang sederhana, namun tidak mengurangi makna yang terkandung didalamnya. Semoga dapat dipetik hikmahnya.

Sepuluh cara itu adalah :

1. Hadapi kenyataan : Mungkin saja yang menjadi "polisi tidur" penghambat jalan sukses Anda adalah diri Anda sendiri. Seringkali langkah tersulit membebaskan diri kita dari kesulitan adalah mengakui bahwa sebenarnya kita adalah biang keladi kesulitan. Karena itu, saat Anda menghadapi masalah di jalan mencapai kesuksesan, pertimbangkan dengan hati-hati apakah Anda merupakan sumber semua masalah tersebut.

2. Anda dapat melakukan apa yang anda inginkan. Namun bagaimanapun, Anda mungkin tidak mampu melakukan semua yang Anda inginkan. Belenggu kita adalah kita berusaha untuk melakukan semua hal dalam sekali waktu yang sama. Meski kita bekerja keras untuk melakukan segala hal, pada akhirnya kita hanya akan menyelesaikan sedikit hal saja. Yang kita perlukan sebenarnya adalah memusatkan perhatian pada satu atau dua proyek saja, karena hal ini justru meningkatkan kesempatan untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan.

3. Agar mendapat gambar yang jelas, Anda perlu fokus. Begitu Anda mengetahui proyek-proyek mana yang akan Anda  kerjakan, Anda harus memfokuskan diri pada apa yang benar-benar diperlukan untuk mengerjakannya. Susunlah rencana selangkah demi selangkah apa dan kapan Anda harus mengerjakannya.

4. Apa yang tertulis di atas kertas adalah rencana, sedangkan apa yang tertulis di kepala adalah mimpi. Beberapa orang segan untuk menuliskan rencana-rencana mereka. Menulis rencana di atas kertas merupakan langkah awal menuju pencapaian hasrat seseorang. Tanpa rencana tertulis, kebanyak orang akan memulai suatu proyek namun segera perhatiannya akan teralihkan oleh banyak hal kecil yang muncul kemudian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun