Mohon tunggu...
ANUGERAH OS
ANUGERAH OS Mohon Tunggu... Peternak - ~Penghobi hitam dan penggemar manis. HITAM MANIS, itu saja~

Selama kata masih merangkai kalimat Selama itu pula pena kan tetap berjaya Selama badan masih mengandung hayat Selama itu pula diri kan tetap berkarya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[HUT RTC] Kapal Hayati

28 Maret 2016   20:01 Diperbarui: 1 April 2017   09:02 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Kapal Hayati "][/caption] 

Minggu Keempat (Terinspirasi Film)...

***

Kapal hayati adalah kapal kehidupan
Ia adalah media angkut insan pembenci dan pencinta
  Bersandar sejenak di pelabuhan hati yang membisu
Sauh hasrat tertancap sesaat rekatkan asmara
Goda jua yang buatnya lepas berlayar entah kemana
Kalau bukan karena hati kaya akan cinta
Cemburu ‘kan merasuk merusak jiwa
Tetapi cinta menepiskan angkara
Redakan api amarah yang gemuruh di dada

Kapal hayati adalah pula kapal persinggahan
Ia adalah dunia yang sementara
Mengarungi alunan takdir di lautan waktu
Menyediakan tempat untuk saling mengisi
Mengisi cinta agar dapat saling melengkapi
Di lain ruang ada hati yang dengki memusuhi
Menebar benci karena hati enggan berbagi
Padahal insan tercipta hendaklah bearti
Karena benci dan dendam tidak untuk dibawa mati

Pada waktu yang tak pernah memberikan ruang lapang
Pada ruang yang tak pernah menyisakan waktu luang
Segala menjadi percuma hampa belaka
Hingga tibalah waktu pada sebuah batas
Hingga tiba saat ruang tenggelam tak berbekas
Cinta tinggallah cinta yang tak terbalas
Ditemani seonggok sesal yang tiada berguna
Menunggu tiba akhir menutup mata
Bertemu Sang Pencipta cinta

***

Lembah Permai, 28.03.2016

(Anugerah Os)

Sumber Inspirasi : Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck - Sunil Soraya

_____________Kapal hayati ibarat dunia yang beragam liku, hadirkan banyak cerita, dihuni insan-insan hayati beraneka sifat dan karakter, suku dan adat istiadat, tentu pula ada cinta. Kapal hayati adalah ruang dan waktu yang pada akhirnya akan tiba pada titik berhenti, mati. Dan sesungguhnya semua kebaikan diciptakan Tuhan tidak untuk kita sia-siakan, sebab sesal kemudian tidaklah berarti_____________

Illustrasi

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun