Keberadaan jembatan dan tangga-tangga yang cantik semakin menambah eksotisme hutan wisata ini. Tak urung menjadikan kawasan ini sebagai tempat foto yang asyik, apalagi buat yang doyan selfie.
Hari mulai terang, hiruk pikuk suara di kolam mulai terdengar. Dewasa, muda dan anak-anak berbaur bergembira. Jika tidak ingin bergabung dengan pengunjung yang lain, kita bisa menyewa gazebo yang dilengkapi dengan kolam mini dengan tarif Rp.50.000 per jam. Pokoke, fasilitas di sini lumayan lengkap. Perlengkapan renang juga disewakan seperti ban dan celana renang, semuanya bisa diperoleh di warung-warung yang berjejer dekat parkiran atau penjual yang bertebaran di sekitar kolam permandian.
Sebenarnya ada kolam renang dengan wahana peluncuran yang ukurannya lebih besar ketimbang kolam-kolam yang lainnya. Sayangnya, pada hari itu kolam tersebut tidak bisa digunakan karena baru saja dibersihkan dan sementara proses pengisian ulang. Dari seorang petugas wisata diperoleh informasi bahwa kolam besar itu akan dioperasikan besok (8 Februari 2016) bertepatan dengan libur hari Imlek. Selidik punya selidik lagi, bahwa kolam dengan wahana bermain itu memang jarang difungsikan selain pada hari-hari libur besar seperti lebaran dan tahun baru.
Akhirnya, tiba saatnya kami pulang. Di depan sana terlihat parkiran sudah sesak dengan kendaraan. Â Lejja seakan tak pernah berhenti kedatangan tamu. Kepergian kami terganti dengan kehadiran yang lain. Selamat Tinggal kehangatan, Selamat menikmati buat yang baru datang... Salam PESONA INDONESIA, Salam hangat dari SULAWESI :)
_________________________________
Bulukumba, 14.02.2016 (Anugerah Os)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!