Mohon tunggu...
ANUGERAH OS
ANUGERAH OS Mohon Tunggu... Peternak - ~Penghobi hitam dan penggemar manis. HITAM MANIS, itu saja~

Selama kata masih merangkai kalimat Selama itu pula pena kan tetap berjaya Selama badan masih mengandung hayat Selama itu pula diri kan tetap berkarya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kasih Ibu Tak Terbalas #3

22 Desember 2015   00:14 Diperbarui: 22 Desember 2015   00:25 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

***

Ibu
Di ketenanganmu
Dunia berisik
Tak mampu mengusik
Helai nafas satu-satu meniup
Tidurkan anakmu
Diayun bahasamu
Tiada habis doa dan lagu
Hingga damai di bumi

Ibu
Di kedalamanmu
Jiwa raga menyelam
Jerih masa mengasih
Laksana laut
Tiada habis air abdi
Dan sirami kasih diri
Hanyut terbuai
Larut akhirnya

Ibu
Kini dalam diammu kehilangan
Kasih telah tertiup angin
Sayang telah terbawa air
Berlarilah belahan jiwa entah ke mana
Separuh jiwa memendam cinta merana

Tegaslah cinta
Walau tumpah habis air mata
Tiada kuasa membalas jasa
Tegaslah cinta
Sampai ia luruh gugur
Tiada sanggup kasih terbalas

***

Lembah Permai, 21.12.2015
(Anugerah Os)

Sumber Illustrasi

Kasih Ibu Tak Terbalas #1

Kasih Ibu Tak Terbalas #2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun