Oleh : Anugerah Oetsman
***
Dia adalah musuh
Mereka yang senang dengan politik kotor
Mereka yang bangga jadi koruptor
Mereka yang malas masuk kantor
Dia adalah musuh
Hadirnya adalah perintang halang jalan
Kesederhanaan yang dibawanya merenggut kemewahan
Mengotori tahta kemuliaan para dewan
Dia adalah musuh
Bagi mereka yang menyebut diri anggota perampok
Wakil rampok yang selalu melek saat sidang soal rampok
Pandangnya yang lurus menatap tajam mereka yang berhati bengkok
Dia adalah musuh
Dianggap kecil ternyata kuat berwibawa
Senyumnya tanda persahabatan, dengan sahabat ia akrab berbagi tawa
Bukan dengan mereka yang bertopeng licik berpura tertawa padahal busuk jiwa
Dia adalah musuh
Mereka yang hidup beralaskan bohong beratapkan uang
Berbohong demi uang dan beruang karena berbohong
Kejujuran yang dihuninya adalah pedang yang siap memotong
Dia adalah musuh
Bagi yang terbiasa bermalas-malasan
Padahal kerja adalah sebuah pengabdian
Bukti pengabdian dengan mencintai pekerjaan
Dia adalah musuh
Mereka yang senang dengan politik kotor
Mereka yang bangga jadi koruptor
Mereka yang malas masuk kantor
***
Bulukumba, 1712 2015