***
Waktu yang berbeda
tempat yang berbeda
rindu tak berjeda
hujan tlah turun tak mereda
dingin berhembus dari celah jendela
bisik ‘kan tentang dirimu adinda
sekejap mengguncang dada
lamunan malam yang kian menggoda
di antara urai janji bahagia
deras hanyutkan air mata
Tercermin pada wajah raut penantian
tik-tik-tik detik dan rintik hujan
menabuh rindu di hati bak sebuah persembahan
cerita pagi dan pelukan malam di panggung kenangan
kisah-kisah tentang dua insan
tertinggal usang dalam lembaran
diri menyusul kematian
atau menanti datang akhir zaman
pada hari cerah yang dinantikan
sepenuh jiwa kita dipertemukan
Inilah bait ungkapan rindu
padamu yang terpisah ruang dan waktu
kesedihan ini tentang kehilanganmu
kesendirian ini tiada terganti dengan madu
perpisahan terjadi bukan memutus cinta satu
janji tiada hilang duhai kasihku
berharap di sana kamupun dilanda gebu rindu
tersenyum dalam surga menanti hadirku
senyum yang tetap bersama denganku
kelak Tuhan sempurnakan bahagia itu
***
Bulukumba, 1512 2015 (Anugerah Os)
Baca juga :
Kutemukan kata dalam sebaris hujan #1
Kutemukan kata dalam sebaris hujan #2
Kutemukan kata dalam sebaris hujan #3
Kutemukan kata dalam sebaris hujan #4
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H