Mohon tunggu...
ANUGERAH OS
ANUGERAH OS Mohon Tunggu... Peternak - ~Penghobi hitam dan penggemar manis. HITAM MANIS, itu saja~

Selama kata masih merangkai kalimat Selama itu pula pena kan tetap berjaya Selama badan masih mengandung hayat Selama itu pula diri kan tetap berkarya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ulat Bulu di Pucuk Hijau Kekuasaan

1 September 2014   02:34 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:58 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : ANUGERAH OETSMAN

***

Ulat-ulat bulu bersekutu Merayap hendak menggerogot pucuk hijau Bermulut manis tapi beracun, tebal muka tanpa malu Curi kesempatan, dalam senyap diam sebarkan gatal bulu Seperti pepatah sembunyikan tangan setelah melempar batu

Di dahan pohon kenikmatan Di pucuk hijaunya daun kekuasaan Di rimbunnya gengsi dan segala kemewahan Di sanalah bertengger ulat-ulat yang kehausan Haus air, haus bensin, haus uang, haus kuasa penuh godaan

Ulat bulu bersayapkan serakah Mengembang sempurna tebarkan gelisah Menebarkan miang-miang gatal membuat resah

Bermimpilah yang bermimpi, susahlah yang sedang susah Inilah realita yang memicu gatal kekesalan berbintil  mewabah Hadirkan mulut-mulut meringis gerah bersungut sumpah serapah Dan… kekesalan tiada akan punah jika bukanlah dengan hati tabah

***

Bulukumba, 31 Agustus 2014 Sumber Illustrasi : Di sini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun