Mohon tunggu...
ANUGERAH OS
ANUGERAH OS Mohon Tunggu... Peternak - ~Penghobi hitam dan penggemar manis. HITAM MANIS, itu saja~

Selama kata masih merangkai kalimat Selama itu pula pena kan tetap berjaya Selama badan masih mengandung hayat Selama itu pula diri kan tetap berkarya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Puisi] Nelayan

11 Oktober 2014   00:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:33 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh : ANUGERAH OETSMAN

***

(1) Di rumahnya yang beratap dan berdinding bambu belah Sang istri mengaduk kopi hitam tambah gula manisnya setengah Anak-anak pamitan siap berangkat ke sekolah Seduhan kopi tersaji sudah Manisnya sesuai pesanan terkecap lidah Senyum istrinya sumringah merekah Hari cerah nan indah Semangat melaut bertambah-tambah Nantikanlah

(2) Ia mendorong biduknya sekuat tenaga Tangannya kekar berurat berselempangkan jala Siaplah siap ia mengembara Menjelajah samudera Menggapai cakrawala Berbekal asa dan segenggam doa Bersahabatlah cuaca Hari ini rezeki berlimpah… Semoga

(3) Melengganglah biduk di laut lepas Dengan naluri, dengan petunjuk alam tanpa kompas Lajulah laju biduk laju di terik panas Di tengah laut bebas Ia berhenti tebar jala dengan tangkas Pandangan awas Berharap-harap cemas Ikan-ikan terjaring angkat ke atas Kala senja ia pulang dengan rasa puas

(4) Begitulah nelayan mencari nafkah berusaha Hanya itu yang dia bisa menyambung hidup keluarga Jika tak melaut tak ada kerja Tak bisa berbuat apa Ia pun tahu, laut tak bisa berdiam lama Adakala tak ramah cuaca Ombak mengganas badai melanda Tapi biduk tak kan surut walau bertaruh nyawa Karena... di laut jualah hidupnya

*** Bulukumba, 1010 2014

Sumber Illustrasi :Di sini

Puisi-puisi anak negeri :

[Puisi] Pemulung [Puisi] Petani [Puisi] Peternak [Puisi] Bidan

[Puisi] Penjaga Mesjid [Puisi] Perantau [Puisi] Pengamen

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun