Mohon tunggu...
Anubbiya Yunsa
Anubbiya Yunsa Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer, musisi, penulis

Suka membaca, dan bermain musik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jiwa Yang Terbakar

1 Oktober 2024   11:03 Diperbarui: 1 Oktober 2024   11:13 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan tangisi jiwa yang terbakar ini
Karena kau akan menderita sendiri
Aku hanyalah kutukan dari rasa sepi
Mengikuti akan membuatmu mati

Aku tak mengerti mengapa aku peduli
Aku hanya tak ingin tak ingin kau mati
Namun, tolong peluk aku yang tak abadi ini
Agar penderitaanku tidak abadi

Aku ingin menghabiskan kutukan penderitaanku bersamamu
Di atas tanah merah darah yang bergemuruh
Aku berbohong, namun coba dekaplah jiwaku yang tulus padamu
Aku akan selalu melindungimu, dan menghangatkanmu

Mungkin aku tak akan selamanya berdiri di sampingmu
Suaraku hanya akan terdengar olehmu saat aku pergi jauh
Suara dari ketulusan hatiku yang sangat suci untukmu
Lupakan saja aku, namun dalam ruang abadimu, simpanlah aku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun