Mohon tunggu...
Antya Frihanira
Antya Frihanira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Material Flow Cost Accounting Guna Meningkatkan Industri UMKM di Kota Batam

8 Januari 2023   16:31 Diperbarui: 8 Januari 2023   16:31 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Batam merupakan kota terbesar yang ada di provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. Wilayah yang ada di Kota Batam ini terdiri dari beberapa pulau yaitu Pulau Batam, Pulau Rempang, Pulau Galang serta pulau-pulau kecil yang ada disekitarnya. Kota Batam memliki industry di sektor UMKM yang sangat beragam. 

Industri UMKM ini sangat didukung oleh pemerintah Kota Batam agar terus berkembang dan berinovasi guna mendukung kreativitas ekonomi dan dapat meningkatkan perekonomian yang ada di wilayah Kota Batam. Berdasarkan data yang telah diinput oleh dinas UMKM Kotas Batam terdapat 555 industri UMKM yang terdaftar dan tercatat di data dinas UMKM Kota Batam. 

Dengan adanya data tercatat ini para pelaku industry UMKM ini kedepannya akan mendapatkan pembinaan dan pelatihan guna meningkatkan pengembangannya agar lebih berkembang lagi.

Material Flow Cost Accounting  merupakan salah satu pendekatan akuntansi manajemen lingkungan yang disebut MCFA mencoba untuk secara bersamaan menurunkan biaya dan dampak lingkungan. Fokus utama MFCA adalah menemukan cara untuk memotong pengeluaran melalui pengurangan limbah, yang pada akhirnya akan menghasilkan peningkatan efisiensi perusahaan. 

Gagasan utama MFCA didasarkan pada input (material, energi, air, dan input lainnya), output (produk utama atau produk sampingan, limbah, limbah cair, emisi), dan perhitungan dibuat sehubungan dengan biaya material, energi, dan sistem yang dikeluarkan untuk produk dan kerugian material. Telah ditunjukkan bahwa MFCA menawarkan informasi limbah terbaik untuk membantu manajer bisnis membuat keputusan pengelolaan limbah yang berpengetahuan luas yang akan memastikan keberlanjutan perusahaan. 

Menggunakan MFCA dapat membantu meningkatkan transparansi aliran material, penggunaan energi, biaya terkait, dan efek lingkungan. Ini juga dapat digunakan untuk mendukung pilihan bisnis dengan memberikan informasi. MFCA adalah salah satu alat yang digunakan akuntansi manajemen lingkungan (EMA). Teknik EMA menawarkan cara untuk menghubungkan kinerja ekonomi dan lingkungan perusahaan dan menawarkan insentif keuangan bagi bisnis untuk menganalisis faktor-faktor terkait keberlanjutan dengan lebih hati-hati dalam operasi mereka. 

Alat-alat ini dibuat sebagai tanggapan terhadap fakta bahwa prosedur akuntansi manajemen tradisional sering mengabaikan biaya lingkungan, yang dapat mengakibatkan keputusan yang kurang informasi atau tidak bijaksana dengan efek lingkungan dan ekonomi yang negatif. EMA telah memungkinkan untuk menunjukkan bagaimana meningkatkan kinerja lingkungan juga dapat meningkatkan pendapatan perusahaan.

UMKM merupakan suatu usaha yang bertujuan untuk mengembangkan sebuah usaha dengan tujuan untuk meningkatkan pemulihan pengembangan pada sektor perekonomian. Dengan adanya UMKM ini dapat membuka peluang pekerjaan bagi masyarakat sekitarnya. Dengan adapanya penerapan MFCA pada industry UMKM ini dapat mengurangi negatif produk dan dapat meningkatkan profit, dengan melakukan MFCA melalui langkah-langkah yang benar dan sesuai dengan aturannya. 

Langkah-langkah dari penerapan aplikasi MFCA yaitu, pertama kita bisa memahami niali input dari suatu material cost accountant serta dari produk jadi. Kedua, kita dapat menganalisis apa penyebab dari material loss pada setiap quantity centernya. Quantity center merupakan tempat dimana adanya pemakain input dari material dan biasanya dilakukan per proses produksi. Ini digunakan agar cost accountant, manajemen dan produksi mampu mengetahui bagian mana saja yang perlu utnuk dilakukan pengurangan costnya.

MFCA ini mampu membantu dalam penangan industry UMKM di Kota Batam yang ada karena dengan adanya MFCA dapat melacak semua bahan input yang mengalir melalui proses produksi dan mengukur output pada produk jadi dan limbah. 

Produk jadi dan limbah masing-masing disebut produk 'positif' dan 'negatif'. Intinya adalah untuk mengenali limbah sebagai produk (kedua) yang tidak dapat dipasarkan saat bahan dikonsumsi dan fasilitas manufaktur digunakan. sebuah model penghitungan MFCA akan disusun dan kumpulan data akan diinput. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun