Secara lebih spesifik, GPS memiliki beberapa program unggulan dalam kegiatannnya yakni Sharing Class dan Cerita Santri (CS) yang merupakan kegiatan berbagi cerita dari para santri kepada pada relawan. Lewat 2 program ini, Afifi dan kawan-kawan bertemu dengan kasus-kasus seperti pelecehan seksual hingga bullying oleh senior kepada junior yang dialami oleh para santri. Dari hasil temuan ini, GPS kemudian melakukan pembinaan, pendampingan dan mentoring kepada para santri tersebut untuk memulihkan rasa trauma yang mereka dapatkan dari kejadian tersebut.
Selain 2 program unggulan tersebut, GPS juga memiliki beberapa program lain yakni:
Inisiasi PATOK (Pesantren Tanpa Asap Rokok)
-
BOOK4SANTRI (Buku untuk Santri) berupa pengumpulan dan donasi buku bekas yang masih layak baca
Lomba dan kegiatan evaluasi sejenis cerdas cermat dengan tema kesehatan
Pemilihan Duta SanSet (Santri Sehat) Provinsi Jambi
SETARA (Santri Sehat Ramadan Berkah)
Khitanan massal untuk para santri
A Day with Lansia
Tak hanya bagi para santri, GPS tentunya juga perlu meng-upgrade kompetensi dari para relawannya. Untuk itu, GPS melakukan beberapa program pembinaan bagi para relawan seperti DOKTREN (Dokter Pesantren) yang nantinya akan menjadi agen di pesantren, penerimaan relawan baru yang dilakukan setiap tahun, dan juga program VOL-SCHOOL di mana para relawan akan mendapat pembinaan untuk meningkatkan soft skill mereka.Â
Atas inisiatif dan gagasannya ini, Mohammad Afifi Romadhoni berhasil mendapatkan penghargaaan SATU Indonesia Awards di tahun 2019 untuk kategori kesehatan. Atas kemenangannya ini, Mohammad Afifi bisa mengembangkan sayapnya dengan melakukan pembinaan kepada pesantren-pesantren yang ada di Pulau Jawa.Â