Mohon tunggu...
antung apriana
antung apriana Mohon Tunggu... Administrasi - ibu bekerja dengan 2 anak

working mom with 2 children, blogger www.ayanapunya.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Fanfic Twenty Five Twenty One] Buku Harian yang Kembali

29 Juni 2022   13:50 Diperbarui: 29 Juni 2022   14:09 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Aku memutuskan untuk mengikuti program responden di Amerika. Keadaan di sini sangat buruk dan membuatku tertekan. Tapi aku merasa harus melakukan sesuatu yang berarti," begitu kata Baek Yi Jin lewat hubungan telepon. Setelah berbulan-bulan berada di Amerika untuk meliput peristiwa 9/11, dia malah memutuskan untuk menjadi responden di sana meski berada di antara para korban membuatnya merasa tertekan. 

Aku berusaha untuk memberinya semangat dan menghiburnya, hal yang kerap kami lakukan di saat salah satu dari kami merasa lelah. Namun apa jawaban yang kudapatkan? . "Dukunganmu sudah tidak membuatku merasa lebih baik lagi," begitu katanya. Aku terhenyak. Apa artinya lagi hubungan kami jika dukungan dariku sudah tidak bisa membangkitkan semangatnya lagi? 

Aku menyerah. Kurasa kita tidak bisa lagi melanjutkan hubungan ini, kataku akhirnya. Pada akhirnya kami pun harus berpisah karena meski sebenarnya aku masih mencintai Baek Yi Jin. Rupanya beginilah akhirnya kisah cinta pertamaku. Namun hidup tentunya harus terus berjalan. Aku melanjutkan karir menjadi atlet anggar kesayangan publik Korea dan Baek Yi Jin kemudian diangkat menjadi pembaca berita utama di stasiun TV tempatnya bekerja. Apakah aku menyesal karena sudah kehilangan cinta pertamaku itu? Kata orang cinta pertama tak kan terlupakan. Begitu juga cinta pertamaku Baek Yi Jin. Selamanya ia akan menjadi salah satu bagian dari kehidupanku. Namun sekarang aku bahagia dengan kehidupan pernikahanku yang menghadirkan Kim Min Chae yang sudah berusia 14 tahun. 

Sebuah suara terdengar dari pintu depan. Aku berjalan menuju ruang tamu. Kulihat sesosok pria dengan kopernya masuk ke rumah. "Oppa, kau sudah pulang? Bukankah katamu penerbangannya besok?" tanyaku begitu mengenali sosok suamiku yang kini sudah berada di rumah. Selama 2 minggu terakhir dia berada di luar negeri untuk urusan pekerjaan. Seharusnya ia akan pulang besok namun ternyata sekarang sosoknya sudah ada di hadapanku.  

"Aku sengaja berbohong untuk memberimu kejutan," katanya sembari tersenyum. "Di mana putri kita yang cantik? Aku membawakan oleh-oleh untuknya," kata suamiku kembali.

"Min Chae sedang pergi latihan balet. Hmm, kau ternyata hanya ingat dengan putrimu tapi tidak padaku?" tanyaku pura-pura merajuk.

"Aigoo. Mana mungkin aku melupakan hadiah untuk istriku yang cantik. Ayo kita masuk ke kamar. Akan kutunjukkan oleh-oleh yang khusus kubawakan untukmu," Suamiku berkata sambil mengedipkan matanya.

Aku hanya bisa tersipu melihat kelakuannya itu. Kami pun melangkah bersama menuju kamar sementara buku harianku masih tergeletak di meja di ruang kerjaku.  

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun