Mohon tunggu...
Anto Wiyono
Anto Wiyono Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pimred Tabloid Laundry & Tabloid UKM. CEO Okesip Management. Blogger. Konsultan Brand. Pengembangan Merek. Pengembangan Franchise. Trainer Sales dan Marketing. Desainer Web, Desainer Logo. Suka motret kucing, gemar touring. Hoby: melamun.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ayo Menjual Diri

3 November 2015   10:40 Diperbarui: 3 November 2015   11:22 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anda sedang membangun personal branding? Apa itu personal branding? Personal branding jika dijabarkan dengan arti yang harafiah adalah “penamaan merek pribadi”. Atau bahasa mudahnya, Anda membuat merek pada diri Anda sendiri.

Kenapa merek? Karena merek merupakan sebuah identitas yang menggambarkan sebuah kualitas, integritas, kebanggaan dan prestise. Nah, jika Anda sedang membangun hal yang demikian, tulisan ini mungkin bisa mebantu Anda meningkatkan “harga diri”.

Ya, “harga diri”. Anda akan memiliki “harga” yang tinggi jika kualitas dan integritas Anda sudah mulai menanjak. Biasanya, orang-orang yang bertindak sebagai konsultan, pakar, ahli, freelance atau organizer membutuhkan personal branding. Strategi kecil ini semoga bisa membantu Anda meningkatkan personal branding dan menemukan “jati diri”.

Menulis

Menulis artikel di blog bisa menambah kepercayaan klien terhadap jasa kita. Mengapa demikian? Karena blog bisa membawa visitor dan komentator di artikel yang kita ciptakan. Bisa jadi pengunjung itu adalah calon klien anda bukan? Atau setidaknya mereka adalah orang yang sedang mencari artikel yang berkaitan dengan keahlian Anda.

Jika Anda konsultan paket usaha laundry, buatlah tulisan atau blog yang berkaitan dengan isi pikiran Anda seputar bisnis yang Anda geluti. Tunjukkan bahwa Anda menguasai beberapa hal penting dalam niche Anda.

Tabloid Laundry ini juga bisa Anda gunakan sebagai lahan untuk membangun personal branding. Misal suatu ketika Anda berkenalan dengan seseorang lalu berbincang-bincang ringan, orang tersebut kemudian tahu ternyata Anda penulis di sebuah majalah atau tabloid bisnis, itu akan membuat calon mitra atau klien Anda semakin mantap.

Jika Anda tidak bisa memunculkan pemikiran murni, carilah literatur di internet atau di buku-buku, lalu kembangkan dengan gaya bahasa atau pemikiran Anda. Jangan beranggapan bahwa yang sudah ditulis oleh orang lain di internet atau di buku itu sudah yang terbaik. Belum tentu. Banyak artikel atau tulisan mengenai konsep bisnis yang ternyata sudah tidak update lagi jika diimplementasikan. Anda punya peluang untuk menganalisa lalu menulis ulang dengan konten yang mutakhir.

Kendala utama menjadi penulis adalah malas, bingung memulainya dan kalau sudah memulai, bingung menutup atau meyelesaikannya alias menggantung tanpa ujung. Yang perlu Anda lakukan hanya tiga hal; menulis, lalu menulis kemudian ulangi sekali lagi. Itu saja.

Perbanyak teman baru di bidang yang sama

Jangan takut untuk bergabung dengan teman-teman baru yang memiliki passion yang sama. Percaya diri saja. Setiap orang punya konsep yang berbeda-beda. Semua teman bisa dijadikan mitra atau klien. Anda bisa saja diajak oleh kompetitor Anda untuk berkolaborasi dalam sebuah seminar hanya karena Anda punya gaya dan keahlian khusus yang tidak dimiliki oleh orang lain.

Hal tersebut bisa saja sesuatu yang sepele, misal Anda humoris. Sebuah seminar yang kaku hanya akan membuat pesertanya mengantuk. Nah, gaya humor Anda dalam public speaking bisa jadi memiliki nilai plus sehingga Anda dibutuhkan oleh event organizer atau partner Anda dalam memberi materi seminar.

Bersikaplah terbuka di jejaring sosial. Perbanyak pertemanan dan sering-seringlah menyapa teman meski hanya sekedar mengirimkan komentar pada postingan mereka.

Bergabunglah dengan komunitas

Bergabung dengan komunitas juga sangat efektif untuk menambah jejaring. Komunitas bisa berupa komunitas yang memiliki niche yang sama atau komunitas lain yang sama sekali berbeda. Jika Anda adalah seorang konsultan laundry, Anda wajib untuk mengenal komunitas-komunitas laundry yang ada di Indonesa. Jumlahnya sangat banyak.

Anda bisa bersikap netral dengan semua komunitas agar tidak terkotak dan memiliki potensi bisnis yang luas.

Soft selling

Dalam “menjual diri” atau keahlian, Anda bisa melakukannya dengan cara soft selling. Soft selling adalah salah satu cara efektif yang membuat calon pembeli atau calon konsumen terpikat dengan Anda.

Bagaimana caranya? Anda bisa memberikan edukasi-edukasi terkait dengan hal-hal yang Anda kuasai. Jika terjadi silang pendapat, jangan menjudge pernyataan atau pendapat orang lain, tapi berikan opsi tambahan. Hal ini akan membuat orang tahu bahwa Anda adalah tipe orang yang open minded.

Grup-grup atau komunitas yang ada di jejaring sosial atau di sekitar Anda, bisa dijadikan lahan untuk softselling. Dengan melakukan itu, orang lain akan menaruh kepercayaan kepada Anda dan tanpa sadar, mereka akan menurut saja ketika Anda menawarkan sesuatu baik jasa maupun produk.

Perbanyak ilmu dan pengalaman baru

Meskipun Anda sudah beberapa kali memberikan materi atau mentoring, bukan berarti Anda boleh bersikap “paling”. Anda masih harus menambah ilmu lagi dengan cara mengikuti seminar-seminar atau pelatihan-pelatihan. Jangan gengsi.

Anda juga bisa membuka konsultasi gratis. Dengan cara itu, Anda akan semakin banyak menemukan kasus baru. Dan kasus itu orang lain yang mengalaminya, sehingga suatu ketika saat Anda atau klien Anda mengalami hal yang sama, Anda sudah berpengalamn menangani hal itu.

Buatlah anggaran membeli buku. Jangan pelit dengan uang kecil untuk membeli buku. Buku adalah jendela dunia. Dengan buku Anda bisa belajar banyak. Bukan hanya ilmu yang ada di dalam buku itu tetapi juga bagaimana cara menulis yang benar dan nyaman dibaca.

Banyak tokoh menulis buku dengan cara yang khas dan enak saat dibaca. Anda juga wajib mempersiapkan diri untuk membuat buku. Ingat, untuk menjadi seorang motivator atau pakar, syaratnya hanya dua yakni memiliki bisnis sendiri dan menciptakan buku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun