Mohon tunggu...
Anto Wiyono
Anto Wiyono Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pimred Tabloid Laundry & Tabloid UKM. CEO Okesip Management. Blogger. Konsultan Brand. Pengembangan Merek. Pengembangan Franchise. Trainer Sales dan Marketing. Desainer Web, Desainer Logo. Suka motret kucing, gemar touring. Hoby: melamun.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menteri Agama Lukman Hakim Membuka Wawasan Ummat Muslim

9 Juni 2015   18:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:08 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin menghimbau, selama Bulan Ramadhan umat Islam tidak perlu melarang warung makan untuk tutup. Menteri mengatakan, kita harus menghormati mereka yang tidak berpuasa.

"Warung-warung tak perlu dipaksa tutup. Kita harus hormati juga hak mereka yang tak berkewajiban dan tak sedang berpuasa," demikian seperti dari akun Twitter Lukman Hakim, @lukmansaifuddin, Senin (8/6).

Pernyataan tersebut muncul atas permintaan dari Agung Prasetyo Utomo, melalui akun twitternya @agungprasetyo_u. Dia meminta agar sekalian saja warung-warung ditutup. Pasalnya menurut Agung, keberadaan warung-warung yang buka siang hari tersebut akan mengurangi khidmatnya Ramadan.

Namun Lukman tetap bersikukuh bahwasanya dengan membiarkan warung-warung tetap buka, akan memudahkan pemeluk agama lain. Islam harus menjadi agama yang toleran. Sejauh ini penutupan paksa terhadap warung-warung di bulan puasa merupakan tindakan sepihak yang dilakukan ormas berbau islami.

Mak Jleb! Itu yang saya rasakan. Selama ini banyak digembar-gemborkan, selama Ramadhan warung makan untuk diminta tutup. Bahkan di beberapa tempat warung makan yang masih buka terkena razia dan diobrak-abrik oleh kelompok tertentu.

Pak Lukman Hakim telah membuka wacana kepada kita semua umat muslim bahwa justru kitalah sebagai umat muslim yang baik harus memberikan toleransi kepada umat lain atau orang lain yang tidak berpuasa untuk bisa menikmati makan mereka di warung-warung yang tetap buka di bulan suci Ramadhan.

Bukan kita yang mengemis minta dihormati karena berpuasa agar tak tergoda aroma dan tampilan makanan di warung-warung. Berpuasa itu urusan diri kita kepada Allah SWT. Kitalah yang harus membela diri sendiri di hadapan Allah SWT dengan cara berpuasa dan tetap beraktifitas produktif selama Ramadhan.

Subhanallah.

Ampuni kami ya, Allah. Pertemukanlah kami dengan Bulan Ramadhan-Mu yang penuh berkah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun