Mohon tunggu...
antowi
antowi Mohon Tunggu... Teknisi - Pekerja kantor biasa

Tiada yang tertulis kecuali imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mencoba 4G yang Sebenarnya

18 Juni 2016   10:51 Diperbarui: 18 Juni 2016   11:16 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teknologi komunikasi tanpa kabel dimulai dengan teknologi analog yang kemudian disebut dengan 1G. Setelah itu muncul teknologi digital atau 2G. Namun ada 2 "aliran" dalam teknologi 2G yaitu GSM dan CDMA. Masing - masing punya kelebihannya sendiri - sendiri. Kelebihan CDMA adalah akses data komunikasi masing - masing pengguna ada pada satu jalur supaya tidak tertukar masing - masing "dibungkus" enskripsi sehingga ketika banyak pengguna tidak akan mengalami drop call atau suara terputus - putus. Kekurangannya adalah coverage area menjadi sempit jika banyak pengguna. 

Berbeda dengan GSM yang membagi - bagi jalur komunikasi sehingga dalam seper sekian detik satu jalur "dikuasai" oleh seorang pengguna bergantian. Sehingga kelemahannya adalah ketika banyak pengguna akan saling berebut dan kemungkinan data terkirim bisa mengalami delay sehingga terputus - putus suara yang terdengar atau malah justru mengalami drop call. Namun coverage area GSM tidak akan pernah menyempit.

Kemudian kebutuhan teknologi tanpa kabel tidak melulu hanya data voice saja. Manusia membutuhkan pengiriman data yang lebih kompleks atau yang disebut multimedia. Telepon seluler tidak hanya bisa saling mengirim dan menerima data voice dan teks (SMS) saja tapi juga MMS (multimedia message service). Untuk itu dibutuhkan sarana yang lebih cepat untuk layanan tersebut. Maka hadirlah teknologi yang lebih cepat yang disebut 3G. Walaupun sebelum itu hadir pula yang desebut 2.5G yang sebenarnya 2G yang ditingkatkan. Begitupula 3.5G sebelum hadirnya 4G.

Sampai dengan 3G teknologi seluler masih dalam 2 "aliran". Aliran GSM berturut - turut dalam peningkatan teknologinya adalah GPRS , EDGE, W-CDMA (UMTS), kemudian yang terakhir HSPA. Sedangkan aliran CDMA mempunyai CDMA 1x, EVDO , EVDO Rev. A dan terakhir EVDO Rev. B. Walaupun di GSM masih adalagi pengembangan HSPA menjadi HSPA+ yang bisa desebut dengan 3G. Kemudian GSMA sebagai asosiasi para operator diseluruh dunia mulai mengembangkan teknologi yang disebut 4G LTE  walau sebenarnya ini pun pengembangan teknologi 3G GSM. 

Lalu bagaimana dengan aliran CDMA? karena CDMA pengembangnya hanya sendirian yaitu Qualcomm maka tidak bisa untuk mengimbangi GSMA yang terdiri dari banyak operator diseluruh dunia. Lagi pula ternyata teknologi 4G LTE ini kompatibel dengan CDMA sehingga bisa disandingkan. Hanya permasalahannya pada awalnya adalah 4G LTE tidak menggunakan teknologi circuit switching lagi untuk komunikasi data voice dan SMS. Jadi ada 2 macam pilihan yaitu menyandingkan 4G LTE sebagai data internet dengan 2G (GSM atau CDMA) sebagai data voice dan sms. Atau membuat teknologi baru.

Akhirnya datanglah teknologi tersebut dan sudah ditetapkan yaitu yang diberi nama VoLTE (Voice over LTE). Dengan teknologi ini operator seluler tidak perlu untuk melakukan perawatan 2 teknologi. Cukup merawat 1 teknologi saja yaitu LTE. Apa bedanya VoLTE dengan Voip semacam telepon melaui hangout, atau whatsapp dan skype? VoLTE memiliki jalur tersendiri bisa kita misalkan dengan busway sehingga tidak terganggu dengan lalulintas data internet dan bisa mempunyai billing tersendiri. Kelebihan VoLTE dibanding dengan teknologi 2 G adalah meningkatkan kecepatan panggilan 10x lipat.

Di Indonesia operator yang sudah mengkomersialkan VoLTE adalah Smartfren. Karena itu coverage area 4G Smartfren pun sudah sama dengan coverage CDMA mereka artinya Smartfren menjadi operator yang paling luas dalah hal coverage area 4Gnya. Hal ini tidak mengherankan karena memang untuk persaingan ke depan mau tidak mau mereka harus tukar teknologi karena dengan pertimbangan pengembangan CDMA yang sudah berhenti. Dan untuk meningkatkan persaingan lebih baik merawat 1 teknologi lebih menguntungkan dan bisa lebih fokus untuk ekspansi sampai ke pelosok Indonesia. 

Saya sudah mencoba teknologi VoLTE ini dan merasakan memang panggilan untuk bisa tersambung lebih cepat. Begitu pula dengan SMS lebih cepat terkirim dan diterima. Salah satu hal yang menyebalkan di CDMA adalah untuk masalah SMS lebih parah dibanding GSM. Masih pakai SMS? ya karena mobile banking salah satu akun Bank saya menggunakan SMS sebagai jalurnya walaupun memakai aplikasi he he he.  

Jadi walaupun smartphone yang saya pakai ini masih bisa mendukung teknologi CDMA EVDO tetapi saat ini dalam pemilihan network saya matikan. Saya menggunakan LTE Only. Lagipula seluruh coverage area Smartfren sudah mendukung 4G. Jadi saya merasa puas untuk menggunakan full teknologi 4G bukan hanya sekedar merasakan kecepatan internet 4G

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun