Terinspirasi pekerjaan rutin dalam dunia pencarian cadangan migas dimana selalu dihadapkan dengan berbagai situasi ketidakpastian tinggi yang bisa timbul akibat minimnya data, informasi, petunjuk, pengetahuan, pengalaman serta kompleksitas isi bumi yang dihadapi. Sehingga seringkali apa yang sudah kita siapkan secara cermat dan teliti termasuk atas masukan peers dan assessor berjenjang, ternyata saat dibuktikan (misalnya dengan pemboran sebuah sumur) hasilnya bisa berjalan diluar prediksi (unprecented surprises).Â
Ketidakpastian itu tentunya bersifat netral, andai hasil tak terduganya bernilai positif tentu dianggap hadiah atau berkah dan kemungkinan tidak akan dipermasalahkan. Namun jikalau hasilnya berkebalikan dan cenderung merugikan inilah yang lantas jadi masalah.
Bila diterjemahkan dalam kehidupan nyata sebagai manusia yang lebih dinamis dibanding ketidakpastian isi bumi tadi kondisinya pun tidak akan jauh berbeda. Banyak hal yang tidak terduga senantiasa hadir dalam perjalanan hidup manusia walaupun semua hal mungkin sudah dipersiapkan secara matang.
Ketidakpastian hadir tak terelakkan karena kehidupan adalah dinamis (fana). Contohnya adalah wabah pandemi COVID19 yang muncul tiba-tiba di awal tahun 2020. Siapa sangka akibat munculnya virus tak kasat mata itu, apa yang kita bangun dan direncanakan jauh-jauh hari dengan susah payah dalam sekejap membuat semuanya hampir berantakan –Banyak kita yang tidak siap, apalagi awalnya dianggap hanya wabah penyakit biasa saja. Tentunya kehadiran bencana pandemi global ini pastinya tidak masuk dalam agenda resolusi target 2020..he he..
Ketidakpastian sepertinya melekat ketika manusia dilahirkan ke dunia fana. Berkat ketidakpastian itulah perjalanan hidup setiap individu manusia akan berwarna warni. Ibarat fraktal, sekalipun berpola sama tetap akan ada perbedaan tergantung angle mana yang digunakan dan situasi kondisi apa yang terjadi di sekelilingnya.Â
Ketika masih anak-anak -mau sekolah di mana; saat remaja dan lulus sekolah- bisa kuliah dimana; selesai lulus kuliah -dapat kerja dimana; udah kerja -dapet jodoh siapa; berhasil nikah -kapan punya anak; sukses punya anak -kapan tambah lagi; anak udah dewasa -siapa jodohnya; dapet mantu -ngarep punya cucu; udah punya cucu -ngare…ini…itu.. dan...setiap tahapan itu memiliki level ketidakpastian yang berbeda....
…Atau dalam pekerjaan, siapa yang menjamin bahwa apa yang kita upayakan all out dan as perfect as possible sehingga sering dapat rewards itu bisa menjamin tidak adanya ketidakpastian dalam jabatan atau pekerjaan kita....Â
Seperti pengalaman ngekspat penulis sendiri, sedang nyaman menggali pengalaman diberi kepercayaan nge-lead project bagus di negeri perantauan, tiba-tiba situasi industri migas eksternal makin memburuk, kontrak diperpendek, situasi internal pun tidak kondusif…akhirnya qadarullah …leaving for good...bye...bye…setelah 8 tahun numpang hidup di negeri orang....
Ibarat siklus, dalam kehidupan semuanya pasti berhubungan dengan ketidakpastian walau certainly sure kita berharap semua berjalan sesuai direncanakan. Yang jadi pertanyaan, bagaimana ketika hal yang direncanakan itu ternyata meleset bahkan keluar dari track…nah itulah perlunya contingency plan…exit strategy...atau strategi solutif lainnya…
Berkaca dari berbagai ketidakpastian tadi, manusia hanya mampu dan berupaya meminimalkan resiko atau mengurangi komplikasinya dengan pendekatan apapun.Â
Persiapan yang sangat terencana baik, menggali informasi dari semua hal yang berkorelasi, membuat contingency plans, menyiapkan emergency exit dan rencana mitigasi, tak lupa berdoa berharap dijauhkan dari takdir buruk dan banyak hal lainnya. Semua upaya itu dilakukan guna mereduksi dan meminimalkan resiko negatif akibat ketidakpastian tadi. Dengan kata lain be prepared for unexpected circumstances anytime, then surrender to Allah after all…begitulah kata-kata wisdom nenek moyang kita…
Dengan ketidakpastian tadi, maka manusia mengembangkan analisis-analisis resiko dengan berbagai jargonnya sebutlah itu manajemen resiko dan ketidakpastian, prognostic uncertainty, uncertainty matrix, holistic assessment, montecarlo quantification, enterprise risk management dan lain sebagainya - yang meliputi hampir seluruh aspek kehidupan dan disiplin keilmuan. Semua tool uncertainty management itu sebenarnya bisa dipraktekkan pula dalam kehidupan nyata manusia.Â
Terlebih bagi seorang pemimpin, dengan kelengkapan alat, lengan dan jejaring organisasinya setidaknya ia harus selangkah didepan - ‘mampu’ memprediksi peristiwa ‘ketidakpastian' yang mungkin akan terjadi. Sehingga ketika ketidakpastian itu cenderung  menuju negatif harus mampu menyiapkan solusi dan mengarahkan jalan keluar ditengah situasi ketidakpastian bagi organisasi yang dipimpinnya. Jika tidak dilakukan, resiko besar mungkin saja menghampiri.
Kisah Raja Firaun meminta ta’wil (penjelasan) mimpinya kepada (Nabi) Yusuf lalu melaksanakan apa yang disarankan, mampu membuat Mesir terbebas dari musim paceklik panjang di masa itu. Hal itu menunjukkan bahwa seorang raja setipe Firaun pun ternyata peduli dengan ketidakpastian yang akan terjadi walaupun itu berawal dari mimpi.  Ia pun rela menanyakan maknanya kepada orang yang tepat. Di jaman kekinian ta’wil "mimpi" atau prediksi masa depan itu mungkin dapat dianalogikan dengan berbagai Prediction and risk assessment tools buatan manusia atau penjelasan para pakar terpercaya di bidangnya -setidaknya lebih ngilmiah...
Penulis teringat percakapan sederhana lima tahun lalu dengan seorang preskom dan mantan CEO sebuah perusahaan minyak asing terbesar di Indonesia ketika ditugasi menjemput dan mendampingi beliau dari sebuah hotel di kota Timur Tengah untuk memberikan kuliah MBA di kelas ekspat asal indonesia.Â
Di perjalanan itu diceritakan ketika baru diangkat menjadi CEO, beliau harus segera menyiapkan kader CEO penggantinya sebagai regenerasi. Artinya perusahaan itu sudah menyiapkan strategi organisasi berkesinambungan (sustainability organization) di level pimpinan puncak, agar tidak terjadi leadership regeneration gap yang berujung ketidakpastian organisasi. Karena seorang pemimpin tentunya harus dipersiapkan.
Dalam kehidupan manusia pun, sudah selayaknya kita hidup ‘melangit’ menerima  kepasrahan kepada takdir yang maha kuasa Allah SWT, namun sebagai wujud ikhtiar -manusia dituntut pula menyiapkan skenario-skenario ‘membumi’. Artinya melakukan perencanaan dan upaya ‘berkawan' sekaligus 'berkompromi’ dengan ketidakpastian tadi secara riil.
Melakukan perencanaan yang baik merupakan bagian mengurangi resiko ketidakpastian. Ajaran agama pun mengajarkan bahwa setiap manusia hendaknya memperhatikan apa yang telah diperbuat pada masa lalu untuk merencanakan hari esok yang lebih baik.
Pendidikan, pengalaman dan keterampilan, investasi likuid atau tabungan, pertemanan dan persahabatan baik, amal sholeh di dunia, hobi-hobi positif bermanfaat, dan banyak hal lain, semua itu mungkin diantara modal dasar untuk menyiapkan antisipasi dan solusi ketika situasi ketidakpastian hidup, baik yang terprediksi maupun muncul mendadak, sewaktu-waktu datang tak diundang.
Pendidikan, pengalaman dan keterampilan khusus adalah salah satu modal dasar untuk menggapai keberlangsungan hidup melalui pekerjaan dan rewardnya adalah nafkah. Andaikan pekerjaan itu tiba-tiba hilang maka modal dasar tadi bisa menjadi alternatif untuk mendapatkan nafkah lainnya. Investasi dan tabungan akan berperan, jikalau nafkah rutin secara mendadak terganggu keduanya bisa menjadi penyelamat sementara sampai kondisi normal. Pertemanan terkadang memberi celah harapan dalam situasi ketidakpastian yang menerpa.... et cetera…et cetera..
Sudah selayaknya kita yang dihinggapi ketidakpastian ini selagi mampu dapat menyiapkan strategi emergency plan dalam menghadapi  aneka ketidakpastian hidup baik urusan dunia maupun akhirat. Tanpa perlu terlalu jauh menebak-nebak serampangan pelaku dan penyebab ketidakpastian itu yang kadang diluar jangkauan kuasa atau nalar, maka kita sudah menyiapkan semua antisipasi dan mitigasinya sesuai kemampuan yang ada. Setidaknya hal itulah yang mampu mengurangi resiko bahkan menyelamatkan kita untuk sementara waktu ketika terjebak dalam situasi ketidakpastian hidup yang nyata.Â
Dalam kehidupan dunia tentunya tiap individu berharap ketidakpastian itu akan berjalan di track yang direncanakan, namun andaikata tidak...maka menyusun persiapan menghadapinya akan lebih baik hasilnya dibanding jika tidak bersiap sama sekali...iya kan...
Ketidakpastian itu adalah suatu keniscayaan -akan tetap ada dalam hal apapun, namun yang dituntut hanya siap atau tidak siapnya kita menghadapi resiko yang ditimbulkannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI