Mohon tunggu...
Zariul Antosa
Zariul Antosa Mohon Tunggu... Dosen - LAKI-LAKI

Dilahirkan tahun 21 Juni 1965 di Batusangkar, Tanah Datar , Sumatera Barat. Berbagi untuk meningkatkan kecerdasan dan kemajuan Bangsa di Universitas Riau.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rubrik sebagai Alat Ukur Sikap dan Kinerja

28 Mei 2021   08:31 Diperbarui: 28 Mei 2021   08:32 1164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saat ini banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan untuk mengetahui informasi yang berkaitan dengan perilaku. Jika data diambil dengan angket maka peneliti kesulitan untuk mengetahui pemahaman responden. Kalau menggunakan wawancara peneliti juga kesulitan untuk menentukan skor/grade yang sesuai terhadap pemahaman tersebut. Untuk itulah beberapa peneliti menggunakan rubrik sebagai instrumen pengumpulan data.

Rubrik ialah skema penilaian deskriptif, yang digunakan sebagai acuan dalam menganalisis suatu produk maupun proses usaha dan ketercapaian tujuan. Penggunaan rubrik populer pada profesi keguruan, rubrik digunakan sebagai sebagai alat penilai produk akhir atau sarana untuk menyampaikan kualitas kinerja atau sebagai alat untuk menterjemahkan hasil kerja (Andrade, 2000; Moskal & Leydens, 2000; Popham, 1997; Quinlan, 2006).

Dalam proses pendidikan guru cenderung mendefinisikan "rubrik" dengan kalimat yang mengartikulasikan ekspektasi untuk suatu proses/hasil kinerja dengan mencantumkan kriteria tertentu, atau hal-hal yang penting, melalui penjelasan tingkat kualitas produk dengan kriteria sangat baik hingga tidak baik (Andrade, 2000).

Dalam proses pembelajaran, Stiggins menyatakan rubrik jika dikembangkan dengan baik sesuai dengan kebutuhan pembelajaran, memiliki potensi untuk membantu siswa mengembangkan pemahaman dan keterampilan, serta rubrik bisa diandalkan untuk menilai kualitas hasil kinerja siswa. berkaitan dengan hal ini Stiggins menegaskan berbagai ragam penilaian dapat digunakan untuk memperjelas kualitas kinerja yang dilakukan siswa, dan untuk memandu feedback secara berkelanjutan menuju kualitas yang lebih baik. Berhubungan dengan Stiggins, Bernie Dodge dan Nancy Pickett, menjelaskan rubrik adalah pedoman untuk memudahkan dalam memberikan penilaian subjektif untuk itu dalam rubrik terdapat rangkaian kriteria yang menggambarkan tujuan yang hendak dicapai. Dengan rubrik penilaian lebih transparan baik bagi guru maupun siswa.

Secara umum rubrik dalam pembelajaran bermanfaat sebagai berikut:

A. Sebelum penilaian

1. Siswa memiliki informasi dan paham tentang apa yang akan dinilai (criteria) dan apa deskripsi masing-masing grade capaian yang berbeda.

2. Siswa dapat menyusun strategi pembelajaran yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran .

3. Memberikan penjelasan kepada siswa bagaimana proses kinerja mereka akan dinilai

B. Selama Proses Penilaian

1. Dalam proses pembelajaran, rubric dirujuk sebagai framework yang terinci untuk menilai proses kinerja siswa secara objektif sesuai tugas dan capaian pembelajaran yang diharapkan.

2. Rubric memberikan kemudahan bagi guru untuk melihat dan menilai feedback dari kinerja siswa melalui setiap kriteria

C. Setelah Penilaian

1. Rubrik dapat memberikan informasi pada siswa tentang kualitas hasil kerjanya sesuai dengan kriteria yang ditentukan.

2. Melalui Rubrik siswa mendapat informasi secara transparan tentang bagaimana dan darimana nilai capaiannya berasal.

Sesuai dengan fungsinya rubrik dapat dibedakan atas Analytic Rubrics atau rubrik deskriptif dan Holistic Rubrics atau rubrik Skala Perepsi. (DIKTI; 2014)  

Analytic Rubrics

Rubrik analitik adalah rubrik yang digunakan untuk melakukan asesmen terhadap hasil kerja responden yang dapat diuraikan ke dalam domain atau kriteria yang mana masingmasing kriteria tersebut dapat diases secara idividu. Masingmasing kriteria diberi bobot penilaian sesuai dengan kemampuannya dalam mengungkap capaian outcomes dari tugas tersebut. Rubrik analitik menjadi pilihan seorang peneliti ataupun guru apabila yang bersangkutan menginginkan respons yang terfokus, yaitu pengukuran tampilan yang mungkin mempunyai 1 atau 2 jawaban, sementara kreativitas bukan yang esensial dalam jawaban responden.

Rubric analitik awalnya terdiri atas beberapa skor, yang kemudian di jumlahkan untuk menentukan skor akhir. Penggunaan rubrik analitik mewakili asesmen pada tingkatan multidimensi. Penggunaan rubric analitik membutuhkan waktu yang panjang pada proses penskoran, karena peneliti atau guru harus melakukan berbagai pengukuran terhadap berbagai ketrampilan dengan karakteristik yang kadang kala sangat berbeda. Pengkonstruksian rubrik analitik memerlukan waktu yang lama umumnya pemeriksaan hasil kerja seseorang memiliki tampilan yang spesifik dengan berbagai kriteria skor.

Kelebihan Rubrik Analitik terdapat pada alternatif jawaban yang sudah merupakan derajat feedback yang diberikan kepada responden sarat dengan makna. Responden akan menerima feedback yang spesifik terhadap setiap kinerja yang dilakukannya melalui kriteria skor yang didapatkannya. 

Holistic Rubrics

Holistik rubrik digunakan bila ada kesulitan dalam menilai sebuah hasil kerja ke dalam kriteria terpisah karena kriteria yang saling berkaitan atau tumpang tindih. Rubrik holistic digunakan apabila kesalahan pada proses masih dapat ditolerir, dan kualitas produknya cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat pada sebuah hasil kreatifitas yang kompleks yang pengerjaannya dilakukan dengan berbagai cara oleh responden. Hasil kerja tersebut tidak dapat atau sulit di verifikasi ke dalam kiteria penilaian.

Fokus penskoran pada rubrik holistik terdapat pada kualitas objek secara menyeluruh, berkaitan dengan kemampuan teknis, pemahaman konsep, pemahaman isi yang meliputi asesmen unidimensi.

Dalam rubrik holistik grade capaian diartikulasikan ke dalam pernyataan deskriptif. Penggunaan rubrik holistik menghasilkan proses penskoran yang lebih cepat, karena peneliti atau guru memeriksa secara menyeluruh dengan membaca, mencermati produk, mengamati teknis dan finishing hasil kerja.

Beberapa Hasil Penelitian Tentang Implementasi Rubrik. 

Walaaupun rubrik banyak digunakan sebagai alat esesmen namun ada juga peneliti yang bereksperimen dengan menggunakan rubrik sebagai bagian dari strategi pembelajaran. Rubrik dibuat sesuai dengan kriteria hasil kerja yang diharpakan dari kualitas yang kuran baik menuju kualitas sangat baik. Pernyataan pada rubrik dapat menggambarkan hasil kerja dan prestasi yang memiliki intuisi, dan memiliki bukti empiris pendukungnya. Hasil penelitian (Andrade, 2001), menemukan hasil studi kuasi-eksperimentalnya tentang hubungan antara akses ke berbagai sumber berdasarkan rubrik, dari data hasil uji coba kemampuan menulis siswa, skor yang paling tinggi, bisa didapatkan satu dari tiga tugas mengarang yang kerjakannya sesuai dengan tujuan kegiatan.

Dari data penelitian terungkap bahwa siswa yang memiliki akses lebih luas terhadap sumber belajar dengan merujuk kepada rubrik, cenderung dapat mengidentifikasi lebih banyak data sebagai bahan tulisan mereka. Temuan penelitian Andrade menunjukkan bahwa siswa yang dipandu oleh rubrik dapat mengembangkan memory dan pemahamannya tentang tulisan yang berkualitas, uraian yang efektif, sesuai yang didefinisikan oleh rubrik yang mereka terima. Andrade menyimpulkan hasil kerja siswa dengan menggunakan rubrik dapat meningkatkan pengetahuan tentang kriteria kerja yang baik, dapat mengaktualkan pengetahuan mereka. Andrade merekomendasikan agar pengembangan rubrik harus melibatkan responden melalui pendekatan kritis untuk menguatkan kemampuan dan kualitas kerja responden. Zhu, Simon, dan Lee (1987, 1996 dan 2003) melaporkan hasil penelitiannya yang menunjukkan bahwa belajar dengan menggunakan rubrik pada bidang sains dan matematika dapat membantu siswa memperoleh informasi dan keterampilan baru, menggunakan keterampilan untuk memecahkan masalah baru, dan mengungkapkan solusi secara efisien dan akurat. Wiggins (1998) mengemukakan bahwa rubrik dan model bisa sama-sama berguna dalam pembelajaran menulis. Dengan memperhatikan standar kinerja pada rubrik yang terbuka dapat membantu siswa menginterpretasikan pandangan-pandangannya. Wiggins merekomendasikan untuk memberikan model rubrik dalm pemblajaran agar siswa dapat menghasilkan analisis yang lebih akurat. Orsmond, Merry, dan Callaghan (2004) setuju bahwa faktor kunci dalam penilaian menggunakan rubrik adalah pemahaman siswa terhadap kriteria tertentu, dan direkomendasikan untuk digunakan pada mata pelajaran khusus.

contoh. Untuk alasan ini, siswa sebagai objek perlakuan dalam penelitian ini diberi model karangan atau cerita dan bertanya. Selanjutnya siswa mencoba untuk membuat daftar kriteria yang berhubungan dengan daftar kualitas yang membuat model itu efektif. Karena itu mereka perlu menggunakan rubrik yang sangat mirip atau rubrik yang identik jika digunakan di kelas yang berbeda. Sebaliknya, siswa diminta untuk membuat daftar kriteria untuk tugas mereka, yang selalu cocok dengan tugas yang diberikan pada kelas berikutnya.

Penelitian (Andrade & Du, 2005), tentang respon siswa terhadap rubrik memberikan dukungan tidak langsung dan rubrik memudahkan kegiatan belajar. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka secara aktif penggunaan rubrik mendukung proses pembelajaran dan hasil belajar.

Demikianlah sekilas tentang rubrik, mungkin informasi ini membuka wawasan mahasiswa untuk, mengembangkan, mengevaluasi, menggunakan, atau meneliti Rubrik sebagai alat penilaian dan pengumpul data penelitian. Semoga sukses semoga menjadi inspirasi

Referensi

I Made Supartha Utama. Panduan Latihan pembuatan Rubrik. Universitas Udayana. Http://repo.unand.ac.id/3526/46/14.%20 panduan-latihan-pembuatan-rubrik.pdf

Heidi L. Andrade, Ying Du, and Xiaolei Wang. (2008) Putting Rubrics to the Test: The Effect of a Model, Criteria Generation, and Rubric-Referenced Self-Assessment on Elementary School Students' Writing. University at Albany

Gerriet Janssena,b,, Valerie Meier c, Jonathan Trace b (2015) Building a better rubric: Mixed methods rubric revision. https://doi.org/10.1016/j.asw.2015.07.002 Elsevier

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun