Mohon tunggu...
Anto Rohmawan
Anto Rohmawan Mohon Tunggu... Konsultan - Berbagi untuk kebaikan dalam pengembangan

Praktisi usaha dan pemerhati manajemen pengembangan diri & bisnis

Selanjutnya

Tutup

Money

UMKM Menggeliat, dari Nol Jadi Jutawan

12 Agustus 2019   12:22 Diperbarui: 12 Agustus 2019   12:25 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia kembali menata strategi kebijakan ekonomi, dalam Making Indonesia 4.0 yang disusun kementrian perindustrian dijelaskan peta jalan sebagai arah kebijakan bagi pergerakan industri di Indonesia mendatang.

Salah satu dari sepuluh inisiasi yang diambil pemerintah adalah pemberdayaan usaha kecil mikro dan menengah (UMKM), karena sektor UMKM menyerap hampir 70% tenaga kerja. Langkah strategis dilakukan pemerintah untuk mendorong perkembangan UMKM seperti, memberikan dukungan pelatihan, mentoring, permodalan hingga membangun sentra-sentra teknologi untuk meningkatkan akses UMKM terhadap akuisisi teknologi e commerce

Menurut data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DKI Jakarta sejak 2018 telah menerbitkan 40.464 izin bagi usaha mikro, kecil, dan menengah ( UMKM). Berbagai upaya dilakukan mulai dari pembinaan melalui pendampingan dan pelatihan diberikan pada para pelaku UMKM hingga even-event pendukung seperti bazar, expo pesona produk kreatif, festival great sale, dan sebagainya kerap digelar guna memberikan sarana lebih luas bagi para UMUK agar jeli melihat kebutuhan pasar.  

Geliat semangat untuk menjadi wirausaha mandiri dirasa semakin meningkat dikalangan masyarakat, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, pertumbuhan pelaku usaha baru ditandai dengan bermunculan berbagai bentuk usaha kecil menengah. Sebut saja Ibu Ella, wanita paruh baya dengan dua anak telah satu tahun menekuni usaha warung makan ayam bakar dan goreng. 

Awalnya bingung mencari kegiatan untuk mengisi waktu senggang, ibu rumah tangga ini aktif mengikuti berbagai pelatihan yang diadakan baik di tingkat kelurahan maupun kecamatan di wilayahnya. Dengan tekad yang tinggi, jebolan program Pengembangan Kewirausahaan Terpadu (PKT) yang dibina oleh Sudin Perindustrian & Energi Jakarta Timur ini akhirnya mulai memetik hasil usaha warung makan yang dirintisnya. Omset penjualan sekitar 15 juta perbulan.

Bila produktifitas pelaku usaha seperti ibu Ella saja mampu memutar transaksi sebesar 180 juta pertahun. Di Gempol Corner, Ciracas, tempat Ibu Ella membuka usaha terdapat 20 pelaku usaha lain membentuk suatu komunitas, jika dihitung secara sederhana berarti perputaran transaksi penjualan pertahun dapat mencapai 1,8 miliar, bayangkan angka yang cukup besar dan dapat menjadi gelombang pertumbuhan ekonomi kemasyarakatan melalui UMKM akan sangat dahsyat.

Dukungan juga harus terus diberikan dari pihak pengusaha besar, yang mulai berbagi peran untuk memberikan peluang kerjasama bagi para pelaku UMKM dengan menjadikan mereka mitra usaha, mitra binaan dan sebagainya.  

Gelora rekayasa percepatan pertumbuhan ekonomi kemasyarakatan menjadi salah satu inisiasi yang diambil pemerintah oleh karenanyaperlu didukung oleh seluruh pemangku kepentingan, pengusaha, akademisi,  praktisi bahkan masyarakat itu sendiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun