Dalam 1 hari, Mawar mengaku bisa mendapatkan penghasilan sebanyak kurang lebih 100 liter beras. Dan, Mawar juga membeli dadak dari petani, untuk di jual kembali. Artinya, mawar bisa lagi mencari keuntungan, dan petani pun untung, dadak ampas padinya di jadikan uang tunai oleh mawar.
Rice Milling Berjalan Pilihan Tepat Memangkas Biaya
Usaha Mawar sangat membantu petani. Petani mulai merasakan manfaatnya. Kata Ajo, " menggiling padi pakai rice milling berjalan ini, bisa memangkas biaya, dan cepat. Tidak perlu lagi sewa ojek mengantar ke heller, juga tidak perlu menunggu lama. Sekarang, cukup telpon dan si mawar akan datang." Ungkap Ajo.
Kelemahan dari rice milling mobil ini adalah, di kala hujan, karena mobil rakitan pengangkut mesin rice milling tidak memiliki atap, jadi sewaktu-waktu bisa basah di guyur hujan. Kemudian, medan yang sulit, seperti tingginya pendakian yang akan ditempuh, maka mobil rakitan buatan Mawar ini tidak bisa melewatinya. Sebab, mobil rakitan mengandalkan kekuatan tali berbentuk karet, cara kerjanya seperti motor matic , tidak menggunakan rantai dan ger.
Mawar terbilang sukses melakukan inovasi dalam membantu petani kecil dan dirinya sendiri. Terjadi hubungan simbiosis mutualisme antara ia dan petani. Semoga usaha mawar dan petani kecil semakin lancar. Agar kita, mawar dan petani tidak kekurangan bahan pokok penting ini, untuk kelangsungan hidup.
(Anton Wijaya)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H