Mohon tunggu...
Anton Wijaya
Anton Wijaya Mohon Tunggu... profesional -

Perawat yang suka ngeblog, serta mengikuti dan berbagi di media sosial. Biografi lengkap, ada di http://medianers.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pak Bupati Pariaman, Kapan Pengaspalan Jalan Bungo Tanjuang di Realisasikan?

29 Maret 2013   18:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:01 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_251833" align="aligncenter" width="600" caption="Keadaan Jalan Korong Bungo Tanjuang, Nagari Sungai Sirah Kuranji Hulu, Kecamatan Sungai- Geringging, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar./Dok: Pribadi"][/caption]

Minggu, (24/3/2013) merupakan kunjungan ke 2 saya dalam 2 tahun terakhir ke Korong Bungo Tanjuang, Nagari Sungai Sirah Kuranji Hulu, Kecamatan Sungai- Geringging, Kabupaten Padang Pariaman. Sebelumnya, saya juga pernah berkunjung ke Korong Bungo Tanjuang saat Gempa September 2009, untuk memberikan bantuan Sembako. Jauh sebelum 2009, saya juga pernah berkunjung ke korong yang sama, yakni tahun 2001 dengan tujuan bersilaturahmi di hari lebaran ke rumah seorang sahabat.

Empat (4) kali berkunjung, 1 hal yang sangat menjadi perhatian, yaitu badan jalan yang buruk. Dari pasar Durian Ajung menuju Korong Bungo Tanjuang, jalannya masih becek jika hujan, berkabut jika panas, karena belum ada pengerasan (2001). Saat bantuan gempa (2009) badan jalan sudah mulai dilakukan pengerasan dengan kerikil. Sedangkan (2012-2013) kondisi jalan masih sama, sebatas pengerasan dan diberi kerikil.

Melihat kondisi demikian, pada kunjungan terakhir, membuat saya sangat prihatin, sudah tahun 2013 masih ada Nagari yang tertinggal di Kabupaten Padang Pariaman dari segi pembangunan fasilitas umum. Sementara pembangunan ke Nagari lain di Kabupaten yang sama kelihatan mentereng dan sedang gencar-gencarnya. Lihat perbatasan antara Kabupaten Pariaman dengan Kota Padang. Subhanallah, bagus!

Keadaan yang tertinggal ini, saya tanyakan pada penduduk setempat. "Apakah Jalan ini tidak pernah diusulkan pada Pemerintah untuk di Aspal?" Raswin (35), warga setempat menjawab, " Pengusulan agar jalan ini di Aspal, sejak zaman orde baru, sampai tahun ini masih di usulkan oleh warga ke anggota Dewan." Kemudian, Raswin menambahkan, " Kurang lebih 10 kali, jalan ini sudah di ukur oleh Dinas PU Kabupaten, tapi entah apa alasannya, hingga saat ini belum juga terealisasi."

Saya melanjutkan pertanyaan, waktu tahun 2001 jalan ini masih becek dan berkabut, sekarang sudah mulai ada pengerasan, Apakah ini didanai oleh pemerintah Kabupaten? Raswin menjawab, " Untuk pengerasan jalan sepanjang kurang lebih 4 km, dibiayai oleh Dana PNPM mandiri, dana pengerasan tersebut juga dibagi dua (2) dengan Nagari sebelah, sedangkan pengerjaan pengerasan dilakukan secara swadaya oleh masyarakat."

[caption id="attachment_251832" align="aligncenter" width="600" caption="Kondisi Jalan Korong Bungo Tanjuang, Nagari Sungai Sirah Kuranji Hulu, Sungai-Geringging./Dok: Pribadi "]

13645557961373070552
13645557961373070552
[/caption]

Dan, Ajo Raswin menambahkan, " Pengerasan jalan dilakukan sebelum terjadinya gempa (2009), untuk biaya tambahan pelaksanaan, juga diambilkan dari uang hasil pungutan kendaraan roda 4 yang masuk ke Nagari bungo tanjuang, warga memasang portal di simpang pasar Durian Ajung. Setiap kendaraan roda 4, dikenakan biaya masuk Rp. 10.000,-. Sejak proyek pengerasan selesai, portal telah dibuka oleh warga, dan pungutan tidak lagi diminta kepada setiap kendaraan yang masuk."

Terkait pengusulan kepada anggota dewan, penyampaian aspirasi telah berulang kali dilakukan warga. Namun, janji hanya tinggal janji, ulas Ajo Raswin.

Lalu saya menanyakan, apakah kondisi ini tidak pernah di sorot oleh media? Ajo Raswin mengatakan, " Pernah satu kali, tapi hingga saat ini belum ada respon dari pemerintah daerah."

Pembaca yang Budiman, Kompasianer yang terhormat, dan Pak Bupati, Wakil Bupati, Kepala Dinas PU, serta pengambil kebijakan di Kabupaten Padang Pariaman. Saya selaku penulis, tidak bermaksud mendiskreditkan pemerintah daerah, tetapi ingin menyuarakan pembangunan di Nagari yang tertinggal dan kurang mendapat perhatian.

Jumlah KK di Korong Bungo Tanjuang, saya tidak tau persis, karena tidak melakukan konfirmasi data pada Wali korong/ Wali Nagari setempat. Namun, berdasarkan ucapan Ajo Raswin, bahwa kurang lebih 1000 KK ada menempati korong tersebut. Jumlah warga yang lumayan banyak itu, dengan kondisi jalan buruk saat ini memberi dampak negatif bagi pertumbuhan perekonomian masyarakat. Dan, akses transportasi anak sekolah juga terganggu.

Warga setempat mayoritas petani dan berkebun. Hasil kebun, seperti kelapa, kopi coklat, pinang, dll, di jual ke Pasar Sungai- Geringging, karena akses transportasi yang sulit, maka petani terpaksa pasrah harga kebunnya dibeli dengan harga miring oleh pedagang yang mendatangi langsung ke lokasi. Tawar-menawar sulit dilakukan, warga terpaksa pasrah dengan keadaan terisolasi akses. Begitu juga dengan hasil pertanian, tidak jauh beda dengan cara diatas.

Sedangkan anak sekolah asal korong Bungo tanjuang, yang belajar di SMP Koto Bangko dan SMA Sungai- Geringging, juga sering telat masuk sekolah, karena kondisi jalan, sehingga angkutan umum enggan masuk untuk mengambil penumpang. Maka bagi anak yang orang tuanya tidak mampu mencicil kredit motor, terpaksa jalan kaki keluar menuju Pasar durian Ajung. Berjalan kaki kurang lebih 3 km tentu memakan waktu, akhirnya berimplikasi pada telat masuk sekolah.

Bapak Bupati dan Wakil Bupati yang saya hormati, melalui tulisan ini, saya Putra daerah Sungai-Geringging mewakili warga Nagari Bungo Tanjuang, bermohon kepada Bapak untuk merencanakan di Tahun 2013 ini,tentang pembangunan Aspal jalan di Korong Bungo Tanjuang, Nagari Sungai Sirah Kuranji Hulu, Kecamatan Sungai- Geringging di tahun 2014, segera direalisasikan.

Sekiranya Bapak tidak mempercayai apa yang telah saya tuliskan. Silahkan lakukan survey dan perintahkan anak buah Bapak untuk melakukan pengkajian ulang. Dengan harapan, tidak ada lagi daerah yang tertinggal di Kabupaten Padang Pariaman tercinta.

Keterangan Istilah:

Dalam sistim tata kelola pemerintahan di Sumbar.  Korong sama dengan setingakat Desa. Nagari tingkatannya di atas Desa, yang membawahi beberapa Korong.  Nama lain dari Korong adalah Jorong. Sedangkan kepala/pimpinanya disebut dengan Wali Korong/ Wali Jorong. Sedangkan Nagari, kepalanya atau pemimpinnya disebut Walinagari.

Salam,

Anton Wijaya,

Putra Asli Daerah Sungai- Geringging.

Saat ini berdomisili di Payakumbuh- Sumbar (29 maret 2013).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun