Mohon tunggu...
Anton Tubagus Satrio
Anton Tubagus Satrio Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menjadi manusia pembelajar

Semua pemimpin hebat adalah pembaca

Selanjutnya

Tutup

Diary

Dunia Perkontenan

2 September 2021   00:00 Diperbarui: 2 September 2021   00:13 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya merasa dunia saya ditafsiri dengan konten bukan pengalaman. Yang paling dekat dengan realita adalah status whatsap. Semua orang membangun citra dirinya, membangun personal branding nya, semua orang bersuara. Saya senang jika Nana ( Najwa Amaly ) seperti apa yang saya bayangkan. Doi jarang atau sama sekali tidak pernah membuat status di whatsap dan jarang sekali post sesuatu di media sosialnya.

Doi menjalani hidup dengan sepenuhnya di dunia nyata. Berinteraksi dengan semua orang yang dia temui. Hidupnya damai walau pun tugas-tugas kuliah kadang menyambar pikiran dan hatinya tapi dia enjoy dan menjalankannya.

Keinginan dia adalah hidup sepenuhnya. Menikmati hidup, menjalankan tanggung jawab. Tidak begitu banyak keinginan tapi tidak juga pasrah dengan keadaan. Wajah nya selalu ceria, dan memberikan kegembiraan buat orang-orang disekitarnya. Doi tidak mau dikasihani tapi selalu berusaha untuk memberikan kasihnya. Doi mandiri.

Suatu ketika doi jatuh sakit dan lingkungan pun merasa kehilangan. Taman anak-anak nampak sepi karena tidak ada yang memberikan keceriaan. Ibu-ibu sibuk dengan gadgednya. Doi berpesan kepada teman laki-lakinya untuk menjalani hidup ini apa adanya. Taruh keinginan hati mu di sini. Pada saat sekarang. Tidak perduli dan tidak takut menjadi pasif. Menjalani tugas-tugas kehidupan yang menghampiri, dan keinginan untuk berinovasi terhadapnya.

Jangan iri dengan kehidupan orang lain. Fokus kepada orang-orang yang kamu sayangi. Ibu mu, ayah mu, kakak mu, adik mu, saudaramu, tetangga mu, baru lah teman-teman mu. 

Pikirkan kehidupan mereka apakah baik-baik saja. 

Jangan juga terlalu sibuk dengan kemajuan diri. Sibukan diri juga dengan kemajuan lingkungan tempat kamu hidup. Kamu mau membuat karya. Tapi kamu tidak mau ada yang mengetahui sebelum karya itu selesai ? berilah karya mu pada orang yang kamu sayangi. Walaupun dia tidak sayang kamu ( seandainya ) agar kamu berani.

Kamu mau mengubah hidup menjadi bermakna ? hidup lah dengan keinginan masyarakat. Jangan pandang masyarakat buruk. Jangan pandang masyarakat itu tersesat atau pun kuno. Opini publik adalah sumber keinginan juga. Tapi inget, jangan lupa dan jangan pernah tidak membaca buku dalam 1 hari. Kalau tidak mau mati jati diri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun