Lambaian kasar nyiur menghias pantai,
membaur dalam debur ombak berantai,
camar memekik keras mencerai cakrawala,
menisbikan laut yang tak patut lagi dibela.
Hutan membisu riuh dalam kaku,
meratap tandus,botak dan terpaku,
hewan sahabat juga tak lagi betah,
bersama menikmati dalam gerah.
Sawah dan ladang ikut tampak murung,
menangis tersedu sedan melihat lumbung,
anak petani melangkah mantap menuju kota,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!