Soal social media ini, mungkin Ganjar satu-satunya kepala daerah yang paling total mendonasikan akunnya untuk usaha kecil. Ia sering menerima endorse gratis produk UMKM untuk diposting di akun IG nya yang berfollower 3 juta dan twitternya yang berfollower 1,5 juta. Sudah puluhan kali juga Ganjar membuat vlog ketika mampir di suatu warung dan mempostingnya di IG atau Youtube Ganjar Pranowo.
Bisa ditengok sendiri, influencer baik artis, youtuber, atau selebgram dengan follower sebesar itu kalau minta endorse tarifnya berapa. Tapi Ganjar gratis.
Ia bahkan punya satu hari khusus untuk endorse. Tiap Minggu ia membuka #LapakGanjar. Pelaku usaha cukup posting di story IG masing-masing dengan mengetag akun @ganjar_pranowo. Dengan tema khusus per minggu, ganjar akan merepost story-story UMKM.
#LapakGanjar yang minggu ini menginjak episode ke 10 ini nyata membantu penetrasi produk UMKM Jateng ke pasar nasional bahkan internasional. Kompas.com bahkan punya julukan unik yakni Ganjar bakulan di insta story. Bayangkan betapa senangnya pembuat teri bawang goreng (@teriGO Blora) ketika produknya dibeli Ari Lasso. Atau betapa bahagianya ibu Sri Ambarwati, pemilik UKM Batik Srihanna Salatiga ketika pesanan produknya meningkat hingga 350 persen. Â
4. Baju Adat
Masih ingat dalam ingatan ketika awal kabinet Presiden Jokowi periode pertama menggulirkan kewajiban ASN memakai seragam putih. Ganjar mungkin satu-satunya kepala daerah yang menolak kewajiban yang digulirkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MenPAN-RB). ALih-alih memakai baju putih, Ganjar justru mewajibkan ASN ngantor memakai baju batik dan lurik.
Meski sempat terlibat perang opini di media, namun terbukti kebijakan Ganjar menguntungkan pelaku usaha batik dan lurik. UMKM di Solo, Klaten, dan Pekalongan pun tumbuh pesat.
5. Berdayakan Produk Lokal
Di masa pandemi Covid ini, Ganjar menggerakkan banyak sekali UMKM untuk membuat jutaan masker dan APD. Hasil pesanan itu dibagikan gratis kepada masyarakat. Paket bantuan sembako untuk warga terdampak juga dibeli dari warung-warung kecil milik masyarakat.
Meski sebenarnya lebih mudah memesan masker atau membeli sembalo dari pedagang besar, tapi Ganjar tidak mau. Ia lebih memilih repot tapi dampaknya bisa menggerakkan rantai ekonomi rakyat.
Selain lima poin tersebut, sebenarnya masih ada satu langkah Ganjar yang terkenal. Yakni membuat kredit murah tanpa jaminan. Bersama Bank Jateng, ia meluncurka Kredit Mitra 25 dengan bunga hanya 7 persen pertahun. Saat digulirkan pada 2016, program itu menjadi kredit dengan bunga termurah se-Indonesia.
Tapi yang menjadi titik perhatian tulisan ini adalah cara-cara Ganjar yang sederhana, tidak membebani APBD, dan yang paling penting bisa ditiru siapapun. Baik kepala daerah atau orang biasa sekalipun.Â
Tidak perlu jadi kepala daerah, tak harus punya follower instagram jutaan, tak mesthi punya lapak dengan namamu di belakangnya. Karena yang utama adalah kemauan dan kebanggaanmu membeli produk anak bangsa. Seperti yang dikatakan Ganjar dalam wawancara di podcastnya Helmy Yahya, mulailah dengan membeli produk temanmu sendiri dan berbelanja di warung tetangga.