Mohon tunggu...
Anton Ryadie
Anton Ryadie Mohon Tunggu... -

Penggiat media online. Penyuka kopi, budaya dan fotografi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kuba, Surganya Mobil-mobil Antik

25 Juli 2016   15:48 Diperbarui: 25 Juli 2016   16:11 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyebut nama Kuba, beragam cerita langsung terbayang. Selain terkenal akan cerutu, negara di kepulauan Karibia ini juga masyhur akan pantai yang indah, dan revolusi legendarisnya. Di luar itu semua, Kuba juga punya keunikan khusus. Sebuah destinasi wisata wajib bagi para penikmat otomotif, khususnya para pecinta mobil-mobil antik.

Tak heran, bila berkunjung ke Kuba kita akan merasa seperti terperangkap dalam tahun 1950’an. Yank tanks (mobil Amerika lansiran tahun 1950 dan 1960) banyak sekali berkeliaran memenuhi jalan. Tidak main-main, mobil klasik tersebut menjadi sebuah standar dan mayoritas. Berdasarkan data, lebih dari 60 ribu mobil klasik masih beroperasi di nagara itu. Sebut saja Chevy 1957, Ford 1953 dan Dodge 1958.

Bagaimana ini bisa terjadi? Semua berawal tahun 1962. Ketika itu Amerika Serikat memulai embargonya ke Kuba. Akibatnya, hubungan dagang kedua negara terputus. Tak ada lagi suku cadang otomotif yang diimpor ke sana. Itulah sebabnya tidak ada mobil-mobil keluaran baru yang berkeliaran. Sampai kini, tidak ada dealer pabrikan Asia ataupun Eropa yang beroperasi di negara tersebut.

Mau tidak mau, pilihan untuk transportasi jatuh pada kendaraan yang dimiliki sebelum revolusi berlangsung, yaitu mobil-mobil lansiran Amerika yang sekarang dianggap klasik. Bahkan putra sang presiden, Fulgencio Batista, memiliki sebuah Corvette 1956.

Lalu, bagaimana dengan kehadiran mobil-mobil produksi Rusia? Mobil-mobil tersebut hadir saat rezim Uni Soviet mendekam di Kuba. Akibatnya, merek-merek seperti Lada, Moskvitch, dan Volga menjadi mobil-mobil impor utama selama era komunis berlangsung. Dan berkat kehadiran merekalah mobil-mobil Eropa bisa terus hidup. Dengan sistem kanibal, mesin-mesin diesel dari Rusia pun dicaplok untuk kehidupan mobil-mobil Eropa.

Saat ini, mobil-mobil klasik masih menjadi primadona di Kuba. Bukannya aneh, hal tersebut malah membuat keunikan sendiri di negara tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun