Tidak, kataku!
Pemulung pun punya hierarkinya sendiri,
kau, pemulung, pungut kata di belantara kota,
lalu kau jual belikan,
atau kau telan langsungÂ
dan lontarkan seketika sebagai harta pengaya ego.
Mungkin ini pemulung yang belum merdeka, bak
rohaniwan pengeja dan pemuntah isi kitab, bak penggila medsos yang asal telan dan tebarkan;
 kau, pemulung, pungut kata di belantara kota,
kau cairkan kata, slogan, konsep, simbol
dengan api kancah praksis duniamu,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!