Mohon tunggu...
Purbo Iriantono
Purbo Iriantono Mohon Tunggu... Jalani inspirasi yang berjalan

"Semangat selalu mencari yang paling ideal dan paling mengakar" merupakan hal yang paling krusial dalam jiwa seorang yang selalu merasa kehausan kasih...

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Perbedaan Tren Fundamental Kedua Paslon dalam Pilpres 2019

15 Maret 2019   15:25 Diperbarui: 19 Maret 2019   13:35 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Perbedaan dan Tren Fundamental Kedua Paslon dalam Pilpres 2019


Untuk memudahkan generasi millenial dalam menilai kedua paslon, maka penulis mencoba menarik benang merah fundamental terkait perbedaan dan tren di antara kedua paslon. Yang perlu digarisbawahi adalah sifat fundamental (keberakaran) gejala yang penulis pilih.

Ciri fundamental
paslon 1 vs paslon 2 :


 1. Berpengalaman vs Kesegaran


PASLON 1
Pengertian berpengalaman mencakup pemahaman akan keterbatasan dan keleluasaan gerak &/ arah kebijakan, termasuk dalam hal ini warisan kewajiban/ hutang dari rejim terdahulu. Nilai pengalaman dinilai dari tingkat atau kemampuan mengatasi kendala/keterbatasan dalam mewujudkan berbagai target pemenuhan visi-misi awalnya. Tingkat kemampuan ini tercermin dalam laporan pencapaian program atau kinerja dan laporan komparasi prestasi dengan rejim terdahulu atau dengan lembaga eksternal (luar negeri).


PASLON 2
Kesegaran atau kebaruan lebih berjangkar pada visi-misi alih-alih pada prestasi karya (karena paslon penantang masih tan-karya). Visi-misi penantang harus mengandung kebaruan yang relevan dan dapat dijalankan (operasionalized), serta tidak merusak atau menihilkan hasil yang telah dicapai oleh pendahulunya. Visi-misi yang adekuat akan melahirkan terobosan ke arah hasil akhir yang luar biasa, sebaliknya (visi misi tambal sulam) akan memunculkan "chaos" dan kerentanan disegala aspek.

Berdasarkan tren fundamental di atas, penulis mencoba merunut rangkaian konsekuensi utama berdasarkan prinsip resiko terkecil, yaitu:


2. Keberlanjutan vs Perombakan


Pencapaian prestasi pembangunan yang terjaga menjamin keberlanjutan dan peningkatan kesejahteraan, sedangkan penerapan visi misi baru cenderung memunculkan perombakan relatif besar dan upaya perombakan ini kian  menjadi kritis, mengingat aspirasi internal yang sudah terlanjur berkembang dan kondisi global yang menuntut kesegeraan kontinuitas. Bila visi misi yang mendasari perombakan kurang adekuat, maka tren yang akan muncul berikutnya adalah:


3. Kelancaran vs Kebuntuan


Keberlanjutan memungkinkan kelancaran dalam mengejar ketertinggalan dan daya koreksi yang lebih efektif, sedangkan perombakan dengan visi misi yang kurang adekuat memungkinkan lahirnya kebuntuan di sektor utama dan sektor terdampak. Visi misi yang adekuat pun belum menjamin akan adanya kelancaran dalam perombakan mengingat kondisi tuntutan percepatan perubahan. Tren kelancaran vs kebuntuan ini bila tidak cepat teratasi akan memunculkan tren berikutnya, yaitu:


4. Keberterimaan vs Penolakan


Kelancaran proses pembangunan akan meningkatkan atau memperluas keberterimaan, sedangkan kebuntuan akan memperluas penolakan. Tren keberterimaan vs penolakan ini  berkaitan erat dengan sejarah tingkat keparahan deprivasi masyarakatnya. Kian panjang sejarah keparahan delrivasi kian pendek rentang toleransi keberterimaan atau penolakannya. Tren yang merupakan konsrkuensi berikutnya adalah:


5.  Inklusif vs eksklusif


Keberterimaan akan memperkokoh kecenderungan ke arah inklusifitas, sedang penolakan oleh berbagai pihak akan meneguhkan hasrat eksklusifitas. Kecenderungan bawaan dari paslon 2 yaitu hasrat eksklusifitas akan kian mudah atau rentan berkobar bila terjadi penolakan. Konsekuensi dari tren ini adalah tren


6. Keberimbangan vs dominasi


Inklusifitas akan memelihara keberimbangan, sedangkan eksklusifitas akan memperbesar daya dan kecenderungan dominasi penguasa. Dominasi akan mempersempit ruang wawasan yang menjamin tren fundamen berikutnya, yakni:


7. Keberadilan vs ketimpangan


Keberimbangan menjadi syarat penting munculnya azas keberadilan, sedangkan dominasi merupakan lahan subur terjadinya ketimpangan. Ketimpangan akan semakin parah sekaligus tertutupi (tak kentara) manakala dibiaskan oleh hasrat ideal spiritual yang eksklusif. Ini bak memendam bam waktu yang sewaktu-waktu akan siap meledak. Tren fundamen berikutnya adalah tren


8. Pemerataan vs pemusatan


Keberadilan menjadi faktor pendorong utama peningkatan pemerataan, sedangkan ketimpangan di pelbagai aspek akan meningkatkan potensi terjadinya penumpukan kekuasaan yang terpusat. Tren pemerataan vs pemusatan ini akan memunculkan kondisi terpuaskan relatif vs deprivasi relatif  yang akan melahirkan tren fundamen betikutnya, yaitu:


9. Perekatan vs perpecahan


Meluasnya pemerataan akan mengintensifkan perekatan, sedangkan pemusatan cenderung melahirkan keterabaian di ranah pinggir yang berpotensi sebagai sumber perpecahan.


10. Kekokohan vs kelabilan


Kerekatan sosial akan menciptakan kekokohan alih-alih kelabilan yang merupakan hasil dari benih perpecahan. Kerekatan ini juga mempercepat (dan dengan demikian memperluas) penyebaran faktor keamanan dan atau kenyamanan, sebaliknya dengan kelabilan. Faktor keamanan dan kenyamanan vs keterancaman ini akan memunculkan tren fundamen :


11. Survivalitas vs keruntuhan


Kekokohan sosial akan menjamin keberlangsungan (survivalitas), sebaliknya kelabilan akan mendorong ke arah keruntuhan.


Demikianlah tren fundamental dari perbedaan mendasar dari kedua paslon. Tren ini tidak bersifat mutlak, hanya berupa penggambaran secara umum. Pun dibuat berdasarkan prinsip resiko terkecil dari kedua tren fundamental milik kedua paslon. 

Masih berani coba ke lain hati?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun