Menpar Arief Yahya memberikan apresiasi yang tinggi kepada Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal (TP3H) yang dalam dua tahun berturut-turut berhasil meraih penghargaan wisata halal internasional bergengsi tersebut.
"Bila pada WHTA 2015 untuk pertama kalinya ikut kita meraih 3 award, pada WHTA 2016 kita berhasil menyabet 12 award dari 16 kategori yang dilombakan. Kemenangan ini mendongkrak level 3 C; confidence atau rasa percaya diri internal, credible atau semakin dipercaya orang eksternal, dan calibration dalam mendekatkan pada standar global di antaranya ditetapkan dalam target
wisata halal 2019 mendatang," kata Arief Yahya, seraya mengingatkan bahwa Indonesia saat ini tengah mengejar ketertinggalannya dari negara kompetitor yakni: Malaysia, Thailand, dan Singapura yang tahun 2015 lalu meraih kunjungan wisman muslim masing-masing sebanyak
6,1 juta, 4,8 juta, dan 3,6 juta sedangkan Indonesia 2,2 juta wisman.
"Target kita 5 juta wisman muslim pada 2019 sehingga terbuka kemungkinan dapat mengalahkan Malaysia yang saat ini GMTI-nya di ranking 1 serta mengalahkan Thailand dan Singapura," lanjut Arief Yahya.
Kemenangan di ajang WHTA 2016, menurut Arief Yahya, bukan akhir dari perjalanan menuju best halal, tetapi justru awal mula membangun ekosistem baru wisata halal yang akan memberikan kontribusi besar dalam pencapaian target 20 juta wisman pada 2019.
"Selamat buat para pemenang dan terima kasih banyak buat para voters Merah Putih yang kompak dan netizen kita yang punya spirit nasionalisme tinggi untuk menunjukan sebagai bangsa pemenang," cetus Arief.
Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal (TP3H) Riyanto Sofyan mengatakan, para pemenang WHTA 2016 adalah sebagai pemenang Kompetisi Pariwisata Halal Nasional (KPHN) 2016 yang diselenggarakan pertama kali oleh Kemenpar bersama TP3H pada April-Agustus 2016.
"Prestasi yang diraih di tahun 2016 ini harus dipertahankan dan jika perlu pada 2017 mendatang kita harus sapu bersih semua kategori. Memang berat apalagi
mempertahankan itu sangat sulit, karena itu kita harus bekerja lebih keras lagi. Kita juga tidak bisa sekedar mengejar award, medali atau penghargaan, yang paling penting adalah kualitas Pariwisata halal di negeri kita harus bagus dan apakah pariwisata halal kita mampu membuat para calon wisatawan asing tertarik untuk berwisata ke Indonesia?. Ini yang paling menantang," ringkas Riyanto Sofyan.
Berikut ini Apresiasi Penghargaan yang diterima Indonesia :
1. World's Best Airline for Halal Travellers (Garuda Indonesia);
2. World's Best Airport for Halal Travellers (Sultan Iskandar Muda Internasional Airport, Aceh);
3. World's Best Family Friendly Hotel (The Rhadana Kuta, Bali);
4. World's Most Luxurious Family Friendly Hotel
(The Trans Luxury Bandung);
5. World's Best Halal Beach Resort (Novotel Lombok Resort and Villas);
6. World's Best
Halal Tour Operator (ERO Tours Sumatera Barat);
7. World's Best Halal Travel Website
(www.wonderfullomboksumbawa.com);
8. World's Best Halal Honeymoon Destination
(Sembalun Valley Region, Nusa Tenggara Barat);
9. World's Best Hajj & Umrah Operator
(ESQ Tours and Travel);
10. World's Best Halal Destination (Sumatera Barat);
11. World's
Best Halal Culinary (Sumatera Barat); dan
12. World's Best Halal Cultural Destination
(Aceh).
"Sukseskan Program Prioritas Kementerian Pariwisata Tahun 2017-2019".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H