Mungkin karena kehabisan ide harus kemana lagi, ditengah jalan menuju Kota Batu tiba-tiba terbersit di kepala saya untuk mengajak Devi melihat pemandangan Alam Bumi aji. Hematku, Devi pasti akan senang melihat suasananya, apalagi dia gadis yang senang dengan urusan potret-memotret dan face-nya sangat mendukung hal itu.
Dengan penuh rasa percaya diri mobil yang hampir berubah warna karena tak pernah dicuci, aku arahkan menuju kesana. Bumi Aji masuk dalam wilayah Kota Batu-Malang dan berada pada ketinggian 1600 meter dari permukaan laut. Di wilayah Bumi Aji sendiri terdapat banyak tempat wisata yang menjadi andalan kota Batu seperti Selecta dan pemandian air panas.
Meski menjadi salah-satu tumpuan wisata, namun jalan menuju Bumi aji terbilang kecil dan bisa menjadi petaka bila tidak konsentrasi. Apalagi jalan menuju Bumi aji penuh dengan kelokan dan jurang.
Nuansa pedesaan mulai terasa saat memasuki wilayah Bumi Aji. Hawa dingin yang menusuk, lahan-lahan petani yang baru selesai digarap dan keindahan bukit yang hutannya masih perawan menjadi daya pikat yang tak ternilai. Menoleh kebelakang jalan yang dilalui, kami disajikan hamparan rumah-rumah di Kota Batu.
Bumi Aji sungguh suatu tempat luar biasa. Sisa-kelelahan hari kemarin saat menuju Probolinggo, kini sirna tergantikan dengan keceriaan alam Bumiaji. Tak kuasa melihat hamparan pemandangan yang begitu menggoda mata. Akhirnya kami memutuskan untuk berphoto-ria ditempat ini. Dan bagiku, ini sangat layak untuk diabadikan.
[caption id="attachment_317333" align="alignright" width="300" caption="Berharap Hujan Tidak Turun"]
Rasanya masih ingin berlama-lama ditempat ini, menghirup udaranya yang sejuk. Namun gerimis sore perlahan datang mennghampiri kami, seolah meminta waktu untuk menyirami Bumiaji. Kami-pun beranjak dan perlahan menuju pemandian Air panas, dan berharap gerimis itu secepatnya menyelesaikan tugasnya.
Tapi harapan itu nampaknya tidak dikabulkan, gerimis berubah hujan deras, kami-pun hanya bisa mengeluh dari dalam mobil dan sesekali melirik kiri-kanan menyaksikan keindahan alam Bumiaji yang masih saja nampak meski hujan deras mengguyurnya.
Upps....., tiba di pemadian air panas Cangar saat hari mulai gelap. Terpaksa kami kembali menuju Kota Batu, dan berharap hujan itu cepat berlalu. Rasanya kami belum puas dan ingin melanjutkan photo-ria yang terhenti.
Sepelemparan tombak dari lokasi pemandian air panas, hujan mulai reda. Kelihatan konyol dan terkesan nekat ditengah gerimis dan dingin yang begitu menusuk, justru kami memutuskan untuk berphoto-ria. Meski Devi kedinginan, namun ia masih saja menikmati dan berusaha tersenyum melihat arah kamera.
Ahhh..., hujan itu datang datang kembali, dan memaksa kami untuk masuk kembali ke mobil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H