Mohon tunggu...
Anton News
Anton News Mohon Tunggu... Dosen - Invisible Hand
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mencari jati diri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketika Kau Tidak Bersamanya, Yakinlah Itu yang Terbaik

12 Oktober 2020   10:34 Diperbarui: 12 Oktober 2020   10:44 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar : Dokumen Pribadi

Seorang manusia tidak bisa hidup sendirian, diri kita membutuhkan yang lain, entah itu teman baik, teman seperjuangan, atau teman yang akan menemani sepanjang hayat sampai maut memisahkannya. 

Ketika dua insan yang berbeda gender saling menyukai lalu tumbuh benih cinta yang memikat hati dan akan mengikat janji suci dalam suatu pernikahan, itulah sesuatu yang sangat diinginkan oleh semua insan yang mendambakan kebahagiaan dalam hidupnya.

Ikatan cinta abadi itu adalah 'pernikahan', lalu apakah arti dari pernikahan itu? 

Pernikahan adalah suatu peristiwa dimana dua insan yang saling mencintai dan memiliki keteguhan serta keyakinan untuk hidup bersama, berdampingan, mereka merasa tenang, gembira yang tiada tara dan merasakan kebahagiaan disaat hidup bersama, saling melengkapi kekurangan yang ada dengan penuh rasa kasih sayang dan cinta.

Gambar : QS. Ar-Ruum 21 (Dokpri)
Gambar : QS. Ar-Ruum 21 (Dokpri)
Seperti yang kita ketahui, telah di sepakati bersama bahwa pernikahan yaitu sebuah kejadian yang sangat di nantikan dan sangat diharafkan oleh setiap insan manusia. 

Akan tetapi banyak kejadian menimpa insan yang telah memiliki pujaan hati, atau mereka justru tidak dapat mengungkapkan isi hatinya maupun sudah mengungkapkannya namun di tolak, tidak diterima. 

Maka kandaslah sduah harapan serta impiannya sebelum dapat menginjakan kakinya meniti pelaminan, berbagai alasanpun muncul entah karena sang wanita telah dijodohkan oleh orang tuanya atau karena ingin melanjutkan studinya ke tempat yang jauh sehingga menjadi alasan menolak cinta maupun lamaran karena ingin fokus dengan studi dan cita-citanya.

Bagi yang mengalami kejadian serupa sduah pasti akan bersedih, tertekan, galau, gelisah dan sakit hati. Apakah ini terjadi hanya ketika belum menikah? tentu tidak. Terkadang ketika sudah menikahpun selalu saja ada masalah, kenyataan tidak sesuai dengan apa yang dibayangkan. 

Seringkali ada beberapa pasangan  yang ketika mereka telah menikah lalu secara tiba-tiba memiliki pemahaman yang berbeda secara prinsip, akhirnya mereka harus bercerai dan berpisah. 

Pada kasus yang lain seorang pasangan dipanggil oleh sang maha kuasa lebih dulu, sehingga cinta dan cerita merekapun kandas, tidak dapat hidup bersama.

Gambar : Dokumentasi Pribadi
Gambar : Dokumentasi Pribadi

"Penyesalan adalah racun hati yang akan melukaimu lebih perih dari pada ratusan anak panah beracun yang menghunjam, hindarkan dirimu darinya! Jangan sia-siakan kesempatan yang kamu miliki"

Merekapun melakukan segala hal agar dapat melupakan semua itu, mengerahkan segala upaya untuk sembuh dari perasaan itu. banyak yang bisa diperbuat dengan dengan memperbanyak kegiatan, melakukan hobi dan bersenang-senang, akan tetapi apakah itu sudah berhasil?, belum tentu.

Lalu ketika mereka tidak berhasil kadang banyak diantaranya mulai melakukan perbuatan-perbuatan yang justru melanggar norma-norma dan etika, dengan meminum alkohol, menggunakan narkoba, kebut-kebutan dijalan dan tidak sedikit yang melakukan bunuh diri.

Gambar : Dokumentasi Pribadi
Gambar : Dokumentasi Pribadi
Merekapun pada akhirnya menyesali perbuatannya itu, memang penyesalannya itu datang diakhir tapi itu bukan dari akhir segalanya  karena pintu taubat akan selalu terbuka bagi mereka yang ingin bertaubat. Kita tidak boleh menyalahkan mereka atas kebodohan-kebodohannya hanya karena sudah terjatuh terlalu dalam.

Maka sebelum terjatuh dan menyesal, segeralah bertaubat dan yakinlah semua permasalahan akan teratasi dengan :

1. Berdo'a

Ketiaka dihadapkan pada masalah maupun musibah yang sangat berat dan sudah tidak sanggup untuk memikul beban tersebut maka kembalilah kepada yang maha penolong yaitu Allah SWT, datanglah kerumah Allah dan tundukanlah dirimu, tundukan kepalamu diatas sajadah lalu berdo'alah karena hanya Allahlah sebaik-baik penolong.

2. Baca, pelajari Al-Qur'an dan Hadits

Al-qur'an adalah perkataan Allah dan juga merupakan pedoman hidup umat islam, sedangkan As-Shunnah adalah segala perkataan maupun perbuatan dan ketetapan Rasulullah SAW yang didalamnya terdapat banyak hal yang bisa membantu kita agar bisa berjalan diatas kebenaran, semua jawaban dari kehidupan ini ada di dalam Al-Qur'an dan As-Shunnah, sibukan diri dan hatimu dengan banyak membaca dan mempelajarinya agar kita mengetahui apa yang harus kita lakukan kedepan maupun masa depan.

3. Meyakinkan diri

Bagi seseorang yang selalu yakin dalam hatinya bahwa Allah maha baik, maka akan selalu jelas segala petunjuk dan rahmatnya, semua yang baik baginya, tidak terbatas lamanya waktu ataupun sedikitnya kemulyaan, bahkan sebanyak apapun penderitaan yang ia alami.

Maka kita harus yakin bahwa segala sesuatu yang terjadi bumi adalah kehendak Allah semata, semua yang terjadi adalah taqdir, entah itu adalah suatu cobaan atau ujian dan setiap cobaan akan selalu ada hikmah di dalamnya, jika tidak menemukan hikmah itu bukan berarti tidak ada hikmah sama sekali akan tetapi belum  kita temukan, suatu saat akan menemuinya.

"Allah tidak akan mengambil sesuatu yang baik, kecuali diganti dengan sesuatu yang lebih baik lagi"

4. Ikhlash

Dengan semua hal yang terjadi secara tiba-tiba mungkin kita akan sulit untuk melakukan ini tetapi kita harus tahu kapan kita berjuang, kapan kita mempertahankan, kapan kita melepaskan dan mengikhlaskannya. 

Karena melalui inilah maka beban yang kita miliki akan berkurang sehingga bisa melangkah, untuk maju kedepan dan melangkah menjadi insan yang lebih baik dan terbaik.

'Dalam sebuah pertemuan pasti ada perpisahan', baik sebelum menikah maupun setelah menikah dan ketika berpisah itu terjadi penyesalan yang menghampiri maka dari itu, sebelum semuanya terjadi ingatlah agar selalu berlemah lembut kepada pasangan, harus selalu terbuka dan tanyakan apa ada masalah? 

Karena tinggal di atap yang sama dengan pasangan kita, maka dengan siapa lagi pasangan kita akan bercerita jika bukan dengan kita, jika Allah berkehendak lain lalu mesti berpisah dengan pasangan kita, maka yakinlah itu semua adalah yang tebaik. Rasa menyesal, sedih, marah, dan kecewa? itu adalah hal yang wajar, akan tetapi jangan sampai tenggelam terlalu dalam dan lama.

Gambar : Dokumentasi Pribadi
Gambar : Dokumentasi Pribadi
Penulis : Fathul Adzan Arrizki (Mahasiswa PAI-FPIK Universitas Garut)

Editor   : Anton News 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun