" Aku tinggalkan untuk kalian dua pusaka, maka kalian tidak akan tersesat selama kalian berpegang teguh padanya. Dua pusaka itu ialah Al-Qur'an dan Sunnah Rasul-Nya" (Al-Hadits).
3. Shalat harus dilakukan dalam keadaan serba bersih, baik badan, pakaian maupun tempatnya dari berbagai macam najis, niat dan hati harus ikhlas, bersih suci dari segala bentuk kesombongan, riya, takabur, dan aurat pun harus tertutup. Sehingga dirinya bersih dari hal-hal yang menurunkan martabat dan kehormatannya.Â
Semua ini memiliki arti memberikan pelajaran kepada kita semua kaum muslimin agar senantiasa berupaya melakukan pembersihan (tazkiah) dalam kehidupannya, yaitu mensucikan akidah beserta keyakinan kita dari segala bentuk syirik dan kurapat, membersihkan segala amal ibadahnya dari segala macam bentuk bid'ah  dan riya'.
Membersihkan perangainya dari segala kotoran dan kekejian yang dapat meruntuhkan martabat serta kehormatannya. Dan membersihkan niat-niat jahat dari segala motif-motif duniawi yang tidak halal. Allah SWT berfirman dalam surat Al-A'laa ayat 14-15, yang artinya :
"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang membersihkan diri (dengan iman), dan senantiasa dia ingat nama tuhannya lalu dia sembahyang".
Baca juga : Shalat Berjamaah, Cerminan Cara Memimpin dan Dipimpin
4. Shalat selalu dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.
Memberikan pelajaran kepada kita kaum muslimin bahwa keselamatan, kedamaian, kebahagiaan, dan kesejahteraan hidup hanya akan dicapai bila manusia terlebih dahulu sudi dan bersedia mengabdikan dirinya kepada Allah SWT., dengan menerima dan menjungjung tinggi petunjuk ilahi, sebagai landasan, pedoman, dan tuntunan hidupnya.
Inilah makna dari shalat berjama,'ah yang penting untuk kita ketahui dan kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari, semoga bermanfaat bagi kita semuanya  terutama kaum muslimin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H