Mohon tunggu...
Anton News
Anton News Mohon Tunggu... Dosen - Invisible Hand
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mencari jati diri

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menyelesaikan Masalah dengan Filsafat

12 Juli 2020   13:41 Diperbarui: 28 Mei 2021   16:06 6565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup itu indah tapi tak seindah yang dibayangkan, pada kenyataannya begitu banyak masalah yang ada disekitar kita, karena setiap manusia yang hidup pasti memiliki 'masalah' yang harus dihadapi dan diselesaikan. Masalah itu artinya kesulitan. 

Kehidupan ini akan dijalani lebih enak bila masalah itu dapat terselesaikan dengan baik. Ada begitu banyak cara untuk menyelesaikan masalah, mulai dari cara yang amat sederhana sampai yang paling rumit.

Contoh sederhana, di sebuah kampung ada kumpulan rapat tingkat RT, yang dibicarakan adalah masalah keamanan. Ketua RT menyatakan bahwa akhir-akhir ini di kampung ini banyak pencurian, tidak seperti biasanya. 

Menanggapi hal itu hampir semua orang yang hadir mengusulkan agar ronda dipergiat. Inilah kira-kira cara orang awam dalam menyelesaikan masalah.

Baca juga : Masalah Hidup, Selesaikan dengan Cara Ini

Disitu ada seorang yang berpendapat lain, ia bertanya barang apa saja yang biasanya di curi, sejak bulan apa terjadi, pada pukul berapa biasanya pencurian terjadi. Lantas ia mengusulkan agar selain ronda dipergiat, sebaiknya di pergiat juga pengajian (kebetulan di kampung itu semua warganya muslim). 

Ia terlihat dalam menyelesaikan masalah melakukan dulu sebuah identifikasi, lantas melihat penyebab yang lebih mendasar. Ia berfikir bila yang rondanya bermoral buruk, bisa-bisa ronda itu sendiri yang melakukan pencurian, atau bahkan mungkin bukan hanya mencuri saja, sebagian mereka melakukan rondanya sambil mengganggu masyarakat dan malah berbuat onar ditengah malam, inilah orang yang berfikirnya ilmuwan. Begitulah kira-kira penyelesaian masalah menurut sains.

Menurut sifatnya filsafat menyelesaikan masalah secara mendalam, akurat dan universal. Penyelesaian filsafat bersifat mendalam artinya ia menginginkan asal dan akar masalahnya, akurat artinya tepat sasaran, sedangkan universal artinya filsafat ingin melihat masalah itu dalam hubungan yang seluas-luasnya agar nantinya dapat menyelesaikan masalah itu dengan cepat dan berakibat seluas mungkin.

Baca juga : Menghadapi Berbagai Masalah Hidup Secara Arif

Banyak orang Islam yang tidak menyenangi sebagian budaya barat,  khususnya tentang kebebasan seks (seks bebas). Mereka mengatakan kebebasan seks harus diberantas! ini penyelesaian langsung! bukan cara filsafat atau ilmuwan. 

Bisa dikatakan sedikit mendalam bila kita mengusulkan perketat masuknya informasi dari barat terutama yang menyangkut kebebasan seks, atau kita mengusulkan sensor film agar diperketat dan diperberat saja. Filsafat belum puas dalam menyelesaikan masalah dengan cara seperti itu.

Lalu bagaimana?

Filsafat mempelajari dulu asal usul kebebasan seks itu. Ternyata ditemukan bahwa seks bebas itu muncul dari paham dan budaya hedonisme yang telah mengakar di masyarakat, maka kita perangi paham hedonisme itu. 

Filosof lain belum juga puas, karena menurutnya hedonisme itu belum merupakan penyebab yang paling awal, hedonisme sebenarnya keturunan dari paham  liberalisme, sedangkan liberalisme lahir dari paham rasionalisme. Karena itu filosof ini mengatakan bahwa yang paling strategis dan tepat adalah memerangi paham rasionalisme itu.

Apakah rasionalisme itu penyebab utama munculnya kebebasan seks?

Untuk sementara ini sepertinya ya!

Baca juga : Masalah Hidup Tumpang Tindih, Bingung Bagaimana Cara Mengatasinya?

Maka untuk memberantas kebebasan seks kita harus menjelaskan bahwa rasionalisme itu, pemikiran yang salah.

Penyelesaian seperti ini cukup mendalam, karena telah menemukan penyebab yang paling asal dan sangat mendasar. Penyelesaian itu juga bersifat universal, karena yang akan diperbaiki pada akhirnya nanti bukan hanya persoalan kebebasan seks saja, hal-hal lainnya seperti mabuk-mabukan, perjudian juga yang merupakan turunan rasionalisme ini tentu akan dengan sendirinya hilang dari kehidupan masyarakat, jadi bukan hanya seks bebas saja. Begitulah kira-kira penyelesaian masalah menurut filsafat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun