Mohon tunggu...
ANTONIO
ANTONIO Mohon Tunggu... Wiraswasta - Dosen

seorang yang selalu ingin mencoba dan mencoba hal yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Meluangkan Waktu untuk Olahraga Mengapa Sulit?

31 Agustus 2016   22:50 Diperbarui: 1 September 2016   07:24 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
LAtihan Crossover. Sumber: programfitnes.com

Perkembangan teknologi akan memberikan dampak bagi manusia seperti dua mata pisau, mata pisau pertama memberikan kemudahan untuk bekerja dan beraktivitas, mata pisau kedua membuat manusia termanjakan akan fasilitas teknologi itu sehingga membuat manusia kurang atau bahkan malas untuk melakukan aktivitas fisik. 

Menurut data WHO tahun 2009 kurangnya aktivitas jasmani atau tidak melakukan aktivitas jasmani menjadi faktor resiko utama ke 4 dari penyebab kematian lho!, “Wah qo bisa ya? Itu data dari WHO lho.” Memang harus diketahui kenapa tidak melakukan aktivitas fisik atau kurangnya aktivitas fisik ditambah dengan gaya hidup yang tidak sehat akan menjadi berbahaya karena akan menjadi resiko beberapa penyakit yang bisa menyebabkan resiko kematian (diabetes, obesitas, stroke, jantung, kanker, darah tinggi ), “Waduh semakin menakutkan itu kalau begitu.”

Semakin bertambahnya umur manusia serta diikuti tuntutan pekerjaan yang begitu padat akan membuat orang menjadi terserap dalam sebuah rutinitas pekerjaan dan berefek melupakan kegiatan olahraga bahkan akan muncul statement tidak ada waktu nih, padahal begitu besar manfaat olahraga bagi kehidupan manusia (kesehatan, psikologi, sosial, rekreasi dan manfaat yang lainya). Hanya dengan melakukan olahraga meskipun hanya 30 menit akan memberikan dampak positif untuk orang yang melakukannya terutama orang yang selalu Senang Sehat meskipun dalam kesibukannya. 

LAtihan Crossover. Sumber: programfitnes.com
LAtihan Crossover. Sumber: programfitnes.com
Olahragaku yang kusukai sekarang

Setelah memutuskan pensiun dini dari kancah sepakbola profesional dan diikuti  tamat dari bangku perkuliahan membuat saya memutuskan bekerja dalam sebuah lembaga pendidikan, dan keputusan itu tentunya berdampak pada berkurangnya kerutinan untuk melakukan hobi saya, yaitu main sepakbola. Karena setelah menjadi staf di lembaga pendidikan membuat waktu kosong saya jadi berkurang dan intensitas bertemu komunitas sepakbola saya juga ikut berkurang karena jadwal main sepakbola teman-teman tidak sama dengan jadwal saya. 

“Harus berpikir ulang nih biar bisa berolahraga lagi karena biasa dengan rutin berolahraga tetapi sekarang jadi tidak bisa olahraga”, setelah saya nyari-nyari olahraga yang pas dan karena Senang Sehat itu akhirnya olahraga yang saya pilih adalah olahraga angkat beban, “yang penting bukan beban kehidupan orang lain lho”. 

Kenapa saya akhirnya memilih olahraga ini karena olahraga ini bisa saya lakukan sendiri tanpa melibatkan banyak orang dan waktunya juga bisa fleksibel saya sesuaikan dengan kegiatan di kantor. Kegiatan rutin pagi saya jam 07.30 wib berangkat ke kantor dan melakukan breifing setelah itu kalau tidak ada jam mengajar pada pagi hari saya isi satu jam untuk pergi ke gym untuk mengangkat beban dan latihan kardio setelah itu balik ke kantor untuk melakukan tugas lainnya. 

Jika sebaliknya pagi hari ada jam mengajar, saya rubah waktu saya bersama besi-besi itu jadi setelah pulang kantor. “Enak banget ya waktu saya???”

Sebenarnya bukan masalah enak tidaknya waktu luang ataupun tempat kerjanya tetapi komitmen kita untuk mau melakukannya, meskipun sepadat-sepadatnya kerjaan kita, olahraga tidak harus pergi meninggalkan kantor kok bisa dilakukan di tempat duduk kantor dan lingkungan sekitar kantor asalkan mau. Selakan waktu sehari 30 menit sampai 1 jam untuk melakukan olahraga, minimal seminggu 2-3 kali saja sudah cukup kalau untuk orang awam pada umumnya, nanti bisa ditambah pada waktu week end.  

Saya melakukan olahraga angkat beban ini awalnya juga tidak enak lho, karena habis selesai olahraga badan saya sakit semua terutama bagian otot, “pegel dan kaku ni”. Tetapi setelah sebulan rutin melakukannya, sekarang sudah menjadi habit, saya sekarang rutin melakukan seminggu 3-4 kali bahkan week end bisa saja saya sempatkan latihan juga di gym, tentunya dengan program yang benar dengan mengkombinasi latihan beban dan latihan kardio, “wah bahasanya sudah seperti intrukstur saja”.

Latihan kardio. sumber :programfitnes.com
Latihan kardio. sumber :programfitnes.com
Manfaat dari olahraga yang saya tekuni

Karena senang sehat membuat saya terpacu untuk meraih sehat itu sendiri, ya salah satunya dengan gaya hidup dan olahraga yang saya lakukan ini. “Asyik juga nih mengangkat beban dengan berbagai metode latihan dan porsi beban mulai dari yang ringan sampai yang berat pun bisa saya lahap untuk diangkat”. Setelah hampir dua tahun saya rutin melakukan olahraga ini banyak manfaat yang saya rasakan diantaranya badan menjadi tegap dan proporsional, lemak dalam tubuh menjadi berkurang karena melakukan latihan kardio (32 menit melakukan latihan kardio hampir 165 kalori terbakar). 

Jadi latihan beban terfokus ke otot dilanjutkan dengan latihan kardio untuk membakar lemak menjadi kombinasi yang pas untuk mengeolahragakan badan saya. Bukan hanya secara fisik saja yang saya dapat tetapi kepercayaan diri menjadi tambah, bukan karena ototnya yang menjadi besar tetapi karena badan menjadi sehat dan bugar maka saya menjadi percaya diri, di tempat gym juga saya bisa mengenal banyak teman dari berbagai kalangan. 

Dengan saya rutin melakukan olahraga angkat beban ini berdampak pula pada pola pikir saya yang memiliki banyak ide-ide muncul pada saat melakukan olahraga ini, untuk para teman-teman yang penuh tekanan dalam pekerjaannya sehingga  menjadi stres salah satu cara untuk mengurangi tekanan itu dengan melakukan olahraga.

Apapun olahraganya yang penting pada saat melakukannya bisa mengeluarkan keringat dari tubuh, karena pada saat orang melakukan olahraga maka hormon rileks atau endorfin dan zat kimia lainnya yag berkaitan dengan rasa senang akan dilepaskan oleh otak sehingga menjadi rileks, tidak perlu memakai obat perileks dari luar lho!! Pertanyaan Sekarang apakah anda senang sehat?? Jika memang senang sehat Let’s Do it!! Jangan di tunda lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun