Atmosfer kehangatan dan kebahagiaan mengisi Pendopo Agung Kampus Terpadu Universitas Widya Mataram (UWM) saat acara Syawalan digelar pada Kamis (17/04/2024) pukul 09.00 WIB. Acara ini dihadiri oleh beberapa perwakilan Yayasan Mataram Yogyakarta, termasuk Dr. (HC) GKR Mangkubumi, Prof. Dr. Djoko Suryo, M.A., dan Inge Gunawan, M.Si., C.M.A., PhD. Turut hadir Rektor UWM, Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec. yang memberikan sambutan dan Iftitah Syawalan, Dr. Bhenu Artha, S.E., M.M. yang memberikan Ikrar Syawalan, dan dr. Agus Taufiqurrahman, M.Kes., Sp.S. yang memberikan Hikmah Syawalan.
Prof. Edy dalam sambutannya menyampaikan bahwa pentingnya momen libur Ramadhan sebagai waktu untuk mengisi kembali energi bersama keluarga besar, guna kembali bekerja dengan semangat Ramadhan untuk mengembangkan UWM. "Kita harus bekerja lebih baik dari masa lalu mengingat tantangan yang semakin berat, karena hal ini juga sejalan dengan visi pengembangan UWM, yakni terus berinovasi dan terus berkembang", tambah beliau.
Dr. (HC) GKR Mangkubumi juga memberikan sambutan tentang pentingnya melestarikan budaya Syawalan sebagai salah satu ciri khas Indonesia. "Kebersamaan dalam momen ini diharapkan dapat memperkuat solidaritas dan mendorong perkembangan UWM lebih lanjut", ucapnya. Di samping itu, beliau juga mengatakan bahwa pembangunan kampus tahap selanjutnya juga akan segera dimulai, menandai komitmen UWM dalam meningkatkan fasilitas dan infrastruktur pendidikan.
Dr. Bhenu Artha, S.E., M.M., memberikan Ikrar Syawalan yang mengajak untuk menjaga hubungan kerja yang harmonis, memperkuat sinergi, dan membuka hati untuk memaafkan kesalahan di masa lalu. Semua ini bertujuan untuk membangun lingkungan kerja yang kondusif dan inspiratif bagi seluruh sivitas akademika UWM.
Dalam Hikmah Syawalan yang disampaikan oleh dr. Agus Taufiqurrahman, M.Kes., Sp.S., ditekankan bahwa hubungan atau relasi sosial yang baik adalah faktor utama dari kebahagiaan dan kesehatan. Tradisi Syawalan ini menjadi wadah untuk mempererat tali silaturahmi dan menghormati orang lain sebagai bentuk takwa kepada Sang Pencipta.
"Puasa itu adalah proses metamorfosa, di mana manusia berubah seperti ulat menjadi kupu-kupu yang indah. Ini menggambarkan tekad untuk menjadi pribadi yang selalu ingin dijumpai, bermanfaat bagi sesama dengan sikap suka menolong, menahan amarah, dan juga menebar kebaikan", imbuhnya.
Acara Syawalan UWM ini bukan hanya menjadi momen berbagi kebahagiaan, tetapi juga penuh dengan inspirasi dan semangat untuk terus berprestasi serta mengembangkan potensi bersama demi kemajuan UWM dan masyarakat luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H