Ini adalah pengalaman pertama saya terlibat dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) sebagai dosen Universitas Timor (Unimor), dan jujur saja, saya sempat merasa sedikit grogi. Bukan karena materinya, tapi lebih kepada bagaimana menjalankan kegiatan ini bersama tim. Untungnya, saya dikelilingi oleh rekan-rekan dosen yang cakap dan cakep, jadi meskipun ada sedikit kesulitan di awal, semuanya akhirnya berjalan lancar.
Kegiatan PkM ini diadakan di SMK Negeri Bikomi Selatan, tepatnya di Desa Tublopo, pada 28 September 2024. Kami, tim PkM yang terdiri dari saya, Ibu Maria Angela Siba, Pak Fitra Ramadhan, Ibu Maria Fridolin Naben, dan Ibu Cindy Claudia Christanti, memilih tema "Pencegahan dan Penanganan Bullying". Masing-masing dari kami membawa latar belakang pendidikan yang beragam. Maria Angela adalah lulusan Magister Ilmu Hubungan Internasional dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Fitra adalah lulusan S2 Pendidikan Biologi dari Universitas Pendidikan Indonesia, Cindy Claudia meraih gelar S2 Kimia dari Institut Teknologi Bandung, dan Maria Fridolin menyelesaikan S2 Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Negeri Semarang. Sedangkan saya sendiri adalah lulusan S2 Ilmu Keolahragaan dari Universitas Negeri Yogyakarta.
Kegiatan ini adalah bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, di mana selain mengajar dan meneliti, dosen juga wajib berkontribusi dalam pengabdian kepada masyarakat. Kami memilih SMK Negeri Bikomi Selatan sebagai lokasinya, karena letaknya yang tidak terlalu jauh dari kampus. Kami pikir ini akan jadi kesempatan bagus untuk berbagi pengetahuan dengan siswa-siswi di sana.
Sejujurnya, saya agak terkejut dengan antusiasme siswa-siswi di sekolah ini. Mereka sangat aktif, bertanya, berdiskusi, dan menyerap semua informasi tentang bullying dengan penuh semangat. Bahkan di akhir acara, mereka berhasil membuat karya-karya kreatif berupa poster dan puisi yang memuat pesan anti-bullying. Poster-poster itu kemudian ditempel di majalah dinding sekolah, dan saya merasa bangga melihat betapa seriusnya mereka menyikapi kegiatan ini.
Kepala Sekolah SMK Negeri Bikomi Selatan, Pak Yohanes Adio Balan, juga sangat ramah dan senang dengan kehadiran kami. "Terkadang anak-anak nggak sadar kalau candaan mereka bisa menyakiti teman," katanya. Ia berharap para siswa bisa mempraktikkan apa yang mereka pelajari dalam pergaulan sehari-hari, terutama dalam menjaga sikap dan tutur kata kepada teman-temannya.
Pada akhirnya, meskipun ini pengalaman pertama saya dalam kegiatan PkM sebagai dosen, saya merasa lega dan puas dengan hasilnya. Ada rasa bangga bisa berbagi pengetahuan dengan siswa-siswi, dan kerja sama tim yang solid membuat semuanya lebih mudah. Saya benar-benar belajar bahwa menjadi dosen tidak hanya soal mengajar di dalam kelas, tapi juga tentang memberikan dampak nyata di luar lingkungan kampus. Dan itu adalah hal yang sangat berharga bagi saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H