Hari mulai gelap, kami pun pamit dari rumah sederhana bapa Tinus, kami membawa jerigen kosong untuk isi minyak tanah, niru anyaman mama Dorotea, sekantung asam untuk bumbu masakan dan tentunya membawa serta keramahan dan kasih sayang dari keluarga bapa Tinus untuk kami.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!