Hari mulai gelap, kami pun pamit dari rumah sederhana bapa Tinus, kami membawa jerigen kosong untuk isi minyak tanah, niru anyaman mama Dorotea, sekantung asam untuk bumbu masakan dan tentunya membawa serta keramahan dan kasih sayang dari keluarga bapa Tinus untuk kami.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!