Pemateri berikutnya adalah narasumber andalan, Pa Muhamad Soleh Kadir. Dengan suara yang lantang, lancar, kata kata yang mudah dicerna, Pa Pion ringkas membagikan filosofi pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara sebagai pengantar pada pokok materi Penerapan IKM di Sekolah. Intinya bapak pendidikan ingin agar anak anak itu belajar dengan bahagia.
Setelah materi pengantar, Narasumber andalan ini mengenalkan kami pada Implementasi Kurikulum Merdeka. Walupun dengan materi yang padat beliau mampu membagikan materi dengan contoh yang konkrit dan penjelasan yang ringan, ditambah logat Lamahala yang khas penjelasan Pa Pion diserap dengan mudah. Sampai pada hari kedua ini para guru telah mampu menyusun tujuan pembelajaran dan membuat modul ajar.
Kegiatan ini lebih hidup lagi ketika diselingi goyangan khas bintang film India oleh narasumber andalan dan kerja panitia yang sangat bertanggung jawab menyediakan konsumsi tepat waktu dengan menu yang sangat bervariasi dan enak.
Setelah dengan narasumber andalan, kami diperkuat dengan materi Literasi dan Numerasi oleh Pa Maksi, yang secara terang-terangan telah mengganggu pikiran para guru mata pelajaran untuk selalu meyisipkan Literasi dan Numerasi dalam proses pembelajaran, ditambah gangguan yang semakin menggugah para guru untuk terus maju melalui Digitalisasi Sekolah untuk percepatan mengelolah, atau menghasilkan adminitrasi sekolah oleh Pak Yan Surachman, Ketua Komunitas Jejak Zaman.
Dibagian akhir kegiatan ada refleksi dari kepala sekolah, yang menyajikan pertanyaan reflektif dengan filosofi  khas mantan frater yang sangat mendalam dan menyentuh. Syukur dan terima kasih kepada kepala sekolah, para narasumber, rekan guru, Panitia dan semua yang sudah terlibat dalam  kegiatan yang sangat bermakna ini. Disclaimer, Kepala Sekolah kami bukan mantan Frater !
