Mohon tunggu...
Antonius Ruron
Antonius Ruron Mohon Tunggu... Guru - Guru Penjas Sekolahan

You'll never write alone

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pelajaran "Praktek" Tidak Penting di Sekolah?

11 Januari 2022   20:36 Diperbarui: 12 Januari 2022   07:42 1158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kelompok Bahasa Inggris yang Sedang Praktek/dokpri

Beberapa pekan terakhir guru-guru se-Kabupaten Flores Timur gencar mengikuti kegiatan MGMP dengan tema besar "Pembelajaran Berdiferensiasi". Kegiatan ini dilaksanakan di masing-masing Rayon.

Kegiatan MGMP terlaksana atas kolaborasi antara Calon Guru Penggerak (CGP) Kabupaten Flores, Dinas PKO, dan sekolah-sekolah di dalam rayon.

Ketiga kelompok ini berkolaborasi dengan tanggung jawab kira-kira sebagai berikut, sekolah-sekolah di dalam rayon menyiapkan seluruh pembiayaan kegiatan dan para pengawas dari Dinas PKO menggandeng CPG menyiapkan materi sekaligus menjadi narasumber dalam kegiatan dimaksud.

Kegiatan ini akhirnya terjadi di rayon kami, rayon Larantuka 2, ada 6 sekolah di Kecamatan Ile Mandiri dan Lewolema.

Kegiatan ini dilaksanakan di SMPN 2 Larantuka. Sebagai guru penjas yang harus bisa apa aja, saya pun diajak dalam rombongan guru-guru di sekolah kami yang memang diwajibkan hadir dan mengikuti kegiatan ini.

Kegiatan dimulai pada hari Senin kemarin, tanggal 10 Januari dan hari ini tanggal 11 Januari. 11 Januari?

Aduh dulu saya pernah punya pacar yang kebetulan kami jadian tanggal 11-1-2011. Orangnya lembut dan cantik.

Baik lupakan mantan saya tadi karena sekarang kami telah menikah dengan pasangan kami masing-masing. Lagian waktu itu pacaran cuman 2 hari. Kembali fokus dulu, jangan sampai mantan pacar membuyarkan ide menulis topik ini.

Kegiatan MGMP dibuka dengan materi yang dibawakan oleh seorang Pengawas dengan tema kira-kira 'Refleksi Kondisi Pembelajaran Saat ini'.

Materi ini memberikan gambaran bahwa banyak kondisi-kondisi negatif yang terjadi dalam pembelajaran saat ini.

Peserta didik yang ngantuk saat pembelajaran, acuh dengan tugas dan guru yang stress karena TPP dan kesra belum cair, eh bukan maksudnya stress karena peserta didik yang tidak tertatarik dengan pembelajaran.

Pemateri selanjutnya dari rekan-rekan CGP. Materi yang disajikan adalah bagaimana membuat perencanaan pembelajaran berdiferensiasi. Ringkasnya membuat RPP berdiferensiasi.

Isi dari materi ini adalah tentang apa itu berdiferensiasi, teknik STOP, bukan kang parkir, ini teknik penyegaran dan beberapa contoh ice breaking salah satunya yang berbentuk lagu dan gerak, marina menari di atas martinus kalau tidak salah. 

Narasumber pamungkas dari CGP adalah tentang Membuat RPP Berdiferensiasi. Materi ini tersampaikan dengan suasana yang asyik.

Karena pemateri ini adalah guru Bahasa Indonesia, maka contoh yang beliau sampaikanpun yang berhubungan dengan pelajaran Bahasa Indonesia. Sial bagi saya guru penjas yang imut, beberapa hal tidak saya pahami, dan oleh moderatornya kami tidak diberikan kesempatan untuk bertanya.

Setelah penyampaian materi secara umum, kami pun dibagi dalam beberapa kelompok, sesuai karakter mata pelajaran guna mendapat bimbingan.

Namun sangat disayangkan dikelompok mata pelajaran praktik seperti TIK, Prakarya, Seni Budaya dan Penjas tidak mendapat bimbingan yang intens.

Selanjutnya ini merupakan pendapat pribadi saya bahwa mungkin harapan saya terlalu tinggi. Beberapa kali ibu guru CGP yang mondar-mandir di ruangan kami memberikan penjelasan namun karena basic nya bukan dari mata pelajaran yang karakternya mirip, maka cukup kesulitan bagi saya untuk mengerti apa yang ia jelaskan.

Lanjut hari ke dua, masih dengan kondisi yang sama. Bapak -- bapak pengawas sama sekali tidak terlihat di ruangan kami. Bimbingan di kelas kami pun tidak jalan. Kondisi seperti itu memaksa saya untuk mencari cara. 

Kemudian saya bergabung dengan kelompok Bahasa Indonesia dan IPS. Ternyata di sana mereka dibimbing dengan baik. Kegiatan mereka asyiklah pokoknya. Diberikan contoh yang sesuai, diberikan kesempatan presentasi dan praktik mengajar.

Kepada Ketua Rayon kami, saya menitipkan cerita ini agar dapat disampaikan kepada Dinas, dalam hal ini para pengawas.

Menurut saya bahwa ada perbedaan pandangan tentang kedudukan Mata Pelajaran Praktik di daerah kami. Apakah karena ini adalah Penjas, Prakarya, Seni Budaya jadi tidak perlu dibimbing?

Pemikiran saya seperti ini. Para Pengawas berpesan bahwa Guru harus bisa menguasai IT/Teknologi agar pembelajaran yang semakin modern ini dapat kita kejar, dapat kita terapkan, tetapi mengapa kemudian Guru TIK tidak difasilitasi saat ini dengan baik, bukankah peserta didik sekarang adalah kemudian jadi generasi penerus selanjutnya? Bagaimana diferensiasi di depan komputer? Ini tidak terjawab dalam kegiatan ini.

Selanjutnya Prakarya dan Seni Budaya yang mana saat ini kiat-kiat ekonomi kreatif sedang menjadi program utama di Negeri ini.

Tetapi di Daerah kita yang sumber dayanya banyak, berpotensi, guru-gurunya tidak mendapat ruang belajar yang cukup untuk belajar bagaimana mempersiapkan siswanya?

Kemudian penjas, ini yang saya suka. Ketua Rayon kami, Bapak Kepala SMPN 2 Larantuka, terima kasih telah melanjutkan keluh kesah kami kepada dinas, di dalam sambutan penutup beliau menyampaikan bahwa, ber-diferensiasi di dalam ruangan ketika Bahasa Inggris, Matematika dan sejenisnya sudah terjawab, tetapi bagaimana diferensiasi di lapangan voli?

Seorang Peserta yang kelelahan/dokpri
Seorang Peserta yang kelelahan/dokpri

Oleh pengawas kemudian sebelum menutup kegiatan MGMP ini menjawab bahwa untuk rumpun pelajaran praktik ini pematerinya masih liburan, yang kemudian tidak memberikan solusi apa-apa untuk keresahan kami ini. 

Ibarat sebuah hajatan, disebar 1.000 undangan kemudian konsumsinya cuman 600, 400 orang tidak bisa makan lalu tuan rumah memberikan jawaban kalau kokinya kurang, sedang sakit, sekian dan terima kasih.

Tidak bisa kita hanya refleksi tentang siswa yang mengantuk di kelas dan guru yang stres kemudian berharap kondisi ini berakhir tanpa usaha perbaikan yang serius.

Ini kesan secara pribadi, dan sebenarnya, saya sendiri sudah menyusun RPP Penjas dengan aroma diferensiasi, semoga sesuai.

Semoga kondisi seperti ini tidak terjadi di masa mendatang, karena bagaimana pun mata pelajaran di sekolah adalah satu kesatuan yang saling mendukung agar mencapai tujuan pendidikan secara umum.

 Terima kasih kepada semua yang telah berkorban untuk menyukseskan kegiatan ini, khususnya kepada tuan rumah, SMPN 2 Larantuka. Nasi kotak dan snack-nya uenak pool!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun