Mohon tunggu...
PIO ANTONIUS
PIO ANTONIUS Mohon Tunggu... Wiraswasta - PENA PEDALAMAN

Menjabarkan Ide Dari Prespektif Kritis Menuju Gagasan Ideal

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Unit Usaha Minyak Kelapa Goreng Mendatangkan Gubernur NTT yang Membawa Petaka di Desa Jemburea

16 April 2022   20:56 Diperbarui: 16 April 2022   20:59 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2. Petaka Tenaga.

  Tenaga yang diberikan oleh masyarakat Jemburea dalam mempersiapkan kedatangan gubernur bisa dikatakan sangat terkuras,  terhitung dari persiapan awal yakni membersihkan jalan pedesaan,  menata kampung halaman,  membentuk panitia,  mengerjakan panggung dan dekorasi,  mempersiapkan kebutuhan konsumsi hingga pada persiapan akhir yang dipersiapkan dalam kurun waktu yang begitu singkat dan anggota masyarakat yang juga terhitung sedikit. Hal inilah yang dirasakan oleh masyarakat Jemburea,  mereka begitu letih dan lelah.

3. Petaka Material dan Finansial. 

  Berbicara mengenai panitia atau juga acara-acara besar,  tentu di sana kita membutuhkan finansial untuk membantu melancarkan segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan terkait. Masyarakat Jemburea selain secara solidaritas mengumpulkan beras dan sedikit uang dari kekurangan mereka untuk kegiatan tersebut meraka juga bnyak mengucapkan terimakasih untuk pihak-pihak yang telah membantu meraka dalam melengkapi segala kekurangan yang mereka alami khusunya pada bagian material dan juga finansial.  

Gubernur NTT di Tempat pengolahan minyak kelapa goreng
Gubernur NTT di Tempat pengolahan minyak kelapa goreng

Inilah petaka yang perlu diungkapkan oleh suara hati masyarakat Jemburea pada momen berrahmat itu yakni momen kunjungan Gubernur NTT pada tanggal 11 April 2022.  Momen berrahmat yang tidak pernah diduga,  momen berrahmat yang tidak pernah dilupakn,  momen berrahmat yang membawa petaka.

     

   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun