Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mendeskripsikan tentang penerapan sebuah metode Project Based Learning dalam pembelajaran gitar menggunakan media senar warna di SMA Negeri 1 Banyumas. Penelitian ini dilakukan oleh para dosen Universitas negeri Semarang fakultas Bahasa dan Seni yaitu Antonius Edi Nugroho, Reksada Belly Pradana, bagus Susetyo, dan Septian Cipto Nugroho.Â
Seni Musik merupakan salah satu materi pelajaran yang diberikan di berbagai segmen pandidikan, salah satunya pada Sekolah Menengah Atas (SMA). Pelajaran Seni Musik pada tingkat SMA mencakup berbagai materi yang berkaitan dengan kegiatan teori maupun praktik. Pembelajaran Seni Musik juga tidak lepas dari kegiatan praktik menyanyikan lagu maupun memainkan berbagai alat musik yang harus dikuasai oleh peserta didik.
 Faktanya, dalam pembelajaran Seni Musik terdapat salah satu KD di semester 2 kelas XI yang menyebutkan bahwa peerta didik dapat memainkan beberapa lagu dan pertunjukan musik barat. Berdasarkan kurikulum pembelajaran Seni Musik tersebut, dapat dianalisa bahwa peserta didik diharapkan dapat memainkan intrumen tertentu dengan berkaca pada idiom ataupun musik barat.Â
Instrumen barat yang umum ditemui dan memungkinkan untuk dipelajari oleh peserta didik di sekolah-sekolah khususnya SMA salah satunya adalah alat musik gitar. Praktik belajar memainkan alat musik gitar secara mendasar tidak lepas kaitannya dengan kemampuan teoritik para peserta didik dalam pemahaman membaca notasi balok.Â
Notasi balok dapat digunakan sebagai media membaca atau acuan dalam mempelajari berbagai alat musik, salah atunya dapat diterapkan pada intrumen gitar. Berdasarkan observasi di lapangan, walaupun notasi balok dapat digunakan untuk belajar memainkan alat musik gitar namun terdapat berbagai kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran.
Peneliti menemukan bahwa pada dasarnya peserta didik sekelas SMA mengalami kesulitan dalam memahami dan membaca partitur gitar atau dalam hal ini terkait dengan notasi balok. Permasalahan semacam ini ditemui oleh salah satu sekolah di wilayah Kabupaten Banyumas, yaitu SMA Negeri 1 Banyumas.Â
Peserta didik di SMA Negeri 1 Banyumas, khususnya di  kelas XI mengalami kesulitan dalam membaca notasi balok sembari memainkan alat musik gitar ketika ditulis pada white board maupun ketika menggunakan tayangan LCD. Hal ini terjadi karena peserta didik harus membangi koordinasi antara memahami partitur dan bermain alat musik gitar.
 Selain itu ketika berkaca kembali dari KD kelas XI di semester 2, kemampuan dalam bermain gitar juga ditujukan sebagai hasil capaian peserta didik untuk selanjutnya ditampilkan sebagai kebutuhan pertunjukan. Hal ini menjadi permasalahan lain yang dihadapi oleh pendidik dan peserta didik sebagai bagian dari hasil dalam mempelajari alat musik gitar.
Berdasarkan fakta tersebut guru sebagai pendidik berinovasi mengembangkan media belajar agar peserta didik lebih mudah untuk mempelajari alat musik gitar. Inovasi pembelajaran yang dilakukan adalah dengan menerapkan simbol-simbol tertentu yang dikemas menjadi media pembelajaran senar warna. Media senar warna dugunakan untuk memudahkan serta membuat peserta didik tertarik belajar bermain gitar.Â
Aplikasi dari media senar warna terfokus pada senar nomor 1, 2, dan 3 untuk peserta didik sebagai pemain gitar pemula. Lambang warna digunakan dengan kesepakatan antara pendidik dan peserta didik dimana warna merah digunakan untuk menandakan senar gitar nomor 1, hijau senar nomor 2, dan biru senar nomor 3, sedangkan posisi fret gitar ditandai dengan lambang angka 1, 2, dan 3.Â
Penerapan media senar warna dalam pembelajaran dengan tujuan untuk memudahkan peserta didik dalam belajar alat musik gitar perlu diimbangi dengan metode pembelajaran yang tepat. Metode pembelajaran yang tepat digunakan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal