Mohon tunggu...
Antoniusdwi
Antoniusdwi Mohon Tunggu... Atlet - masyarakat kecil

msyarakat sederhana

Selanjutnya

Tutup

Nature

Ecobrik Dapat Meminimalisasi Dampak Sampah Plastik Berlebihan

6 Februari 2020   04:03 Diperbarui: 6 Februari 2020   13:34 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita mengetahui bahwa Indonesia merupakan penyumbang sampah plastik terbanyak menempati ke-2 di dunia.  Sampah plastik merupakan permasalahan utama yang selalu dianggap hal kecil di dalam lingkungan masyarakat , padahal sampah plastik matrial ini sulit terurai dan membutuhkan waktu yang panjang. 

Sampah plastik juga merupakan momok utama dalam melestarikan lingkungan. Permasalahan sampah di indonesia berdasarkan data pada tahun 2019 sekitar mencapai 68 juta ton, dan sampah plastik mencapai 9,52 juta ton. 

Kita dapat mengatasi hal tersebut dengan adanya  berbagai banyak cara untuk mengurangi  sampah plastik. Salah satunya dengan program pembuatan Ecobrik. 

Apa itu Ecobrik? 

Ecobrik merupakan botol plastik  air mineral bekas yang  kemudian di isi dengan sampah anorganik ( sampah yang sulit terurai ) sampai botol terisi penuh dan padat. 

Metode ecobrik ini di dapat oleh pria yang berasal dari kanada yang bernama Russell Maier dan menariknya istrinya bersal dari indonesia yang bernama Ani Himawati. 

Pembuatan ecobrik ini  merupakan solusi untuk mengurangi sampah plastik yang penggunaannya berlebihan sehingga ecobrik dapat digunakan dalam mengurangi permasalahan sampah plastik tersebut. Serta kita juga dapat mendaur ulang (recycle) menggunakan bahan utama yaitu botol plastik yang nantinya akan menjadi barang yang berguna, contohnya pembuatan meja, kursi , tembok, dan barang-barang kesenian  yang bisa memiliki nilai jual. 

Proses pembuatan ecobrik memakan waktu yang cukup lama, di karena kita masih mengumpulkan sampah, yang nantinya sampah tersebut akan berbentuk kecil-kecil seperti ( bungkus makan ringan yang berbentuk plastik, tissue, puntung rokok dan sampah anorganik lainnya). Kemudian dimasukan ke dalam  botol plastik air mineral bekas dengan kondisi kering yang akan dipadatkan dengan menggunakan kayu. 

Kondisi botol harus dalam keadaan padat jika tidak botol yang tidak terisi padat akan mudah penyok atau rusak dan itu tidak akan bertahan lama. 

Jadi metode ini juga membantu dalam mengurangi penggunaan kayu berlebihan contoh jika ingin membuat meja atau kursi kita harus menebang pohon, dengan kita menggunakan ecobrik kita dapat meminimalisirnya. Dengannya adanya metode ini semoga masyarakat dapat bisa lebih baik dalam mengatasi  masalah sampah plastik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun