Mohon tunggu...
Antonius Aldo
Antonius Aldo Mohon Tunggu... Lainnya - Nama

Berbagi ilmu dan pola pikir demi bangsa Indonesia yang lebih maju.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Apakah Barcelona Akan Menjadi Klub "Lawak" Liga Spanyol?

15 Agustus 2021   20:30 Diperbarui: 15 Agustus 2021   20:36 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ronald Koeman, pelatih sekaligus legenda Barcelona. Sumber: fcbarcelonanoticias.com

Belum lama ini dunia sepak bola heboh dengan berita Leo Messi yang tidak memperpanjang kontraknya di Barcelona dan memutuskan untuk melanjutkan karir di kota Paris bersama Paris Saint-Germain. Leo "terpaksa" tidak menandatangani kontrak baru bersama Barcelona dikarenakan regulasi Financial Fair Play yang berlaku di La Liga. 

Regulasi dari La Liga tersebut menetapkan bahwa total pengeluaran klub-klub La Liga tidak diperbolehkan lebih dari 70% dari total pendapatan klub. Leo sebenarnya sudah bersedia untuk dipotong gajinya sekitar 50% dalam kontrak barunya, namun nampaknya hal tersebut tidak membuat Barcelona dapat "lolos" dari regulasi Financial Fair Play tersebut jika ingin mengontrak kembali pemenang Baloon D'or terbanyak dalam sejarah tersebut.

Tidak dapat dipungkiri bahwa La Pulga menjadi "tumpuan" bagi Barcelona dalam meraih gelar-gelar yang didapat dalam satu dekade terakhir. Menurut data yang diambil dari Transfermarkt, dalam satu dekade terakhir Barcelona yang "ditumpu" oleh Leo Messi tercatat telah meraih 23 gelar juara. Hanya dua musim yang dilalui oleh Barcelona dengan "puasa gelar", yaitu musim 2013/14 dan 2019/20. Tentu Leo memiliki kontribusi besar bagi Barcelona dalam meraih gelar-gelar tersebut.  

Namun, sekarang sudah tidak ada nama Leo Messi lagi dalam skuad utama Barcelona. Sang presiden Joan Laporta menyebut bahwa Barcelona akan memulai era baru atau dapat disebut sebagai "The Post-Messi Era". 

Tentu akan menjadi sebuah pertanyaan apakah era baru tersebut dapat tetap meraih gelar-gelar seperti satu dekade terakhir? Atau untuk pertanyaan jangka pendek, apakah "The Post-Messi Era" tersebut tetap bisa bersaing di papan atas La Liga dan Eropa? Mari kita ulas.

Laga pramusim Barcelona v Stuttgart. Sumber: fcbarcelonanoticias.com 
Laga pramusim Barcelona v Stuttgart. Sumber: fcbarcelonanoticias.com 

Lini Serang

Dalam lini serang Barcelona memiliki nama-nama seperti Antoine Griezmann, Ousmane Dembele, Ansu Fati, Martin Braitwhite,serta dua rekrutan striker anyar mereka yaitu Sergio Aguero dan Memphis Depay. 

Nampaknya sang pelatih Ronald Koeman sebenarnya memiliki banyak opsi baginya untuk meracik formasi untuk memasang lini serang. Tentu nama-nama seperti Sergio Aguero, Antoine Griezmann, dan Memphis Depay memiliki kemampuan untuk mencetak gol dengan baik. 

Namun tidak dapat dipungkiri Sergio Aguero dan Antoine Griezmann musim lalu belum menampilkan permainan terbaik mereka. Aguero tercatat hanya mencetak 6 gol dan 1 assist dalam 20 penampilan bersama The Citizens musim lalu. 

Cedera yang terus menimpa Aguero menjadi faktor besar yang menyebabkan performa buruk Aguero tersebut (Saat ini Aguero pun sedang cedera dan harus absen diperkirakan sampai bulan Oktober). 

Sedangkan Griezmann memiliki catatan yang "lebih baik", tercatat telah mencetak 20 gol dan 13 assist dalam 51 penampilan bersama Blaugrana musim lalu. Catatan tersebut juga lebih baik dibandingkan musim sebelumnya atau musim perdana Griezmann bersama Barcelona yang dimana hanya mencatatkan 15 gol dan 4 assist dalam 48 penampilan. 

Melihat peningkatan performa tersebut, besar kemungkinan bagi Griezmann untuk kembali ke performa terbaiknya seperti di Atletico Madrid. 

Lalu rekrutan anyar baru lainnya, Memphis Depay nampaknya sudah klop dengan tim barunya. Depay telah mencatatkan masing-masing 1 gol dalam 2 laga pertamanya bersama Barcelona pada pramusim. 

Musim lalu bersama Olympique Lyon, Depay telah mencatatkan 22 gol dan 12 asisst dalam 40 penampilan. Tentu bukanlah performa yang buruk bagi seorang Memphis Depay.

Lalu nama Ousmane Dembele tentu tidak dapat diremehkan. Mungkin Ousmane dapat dikatakan sebagai "pemain kaca" karena rentan cedera. 

Sejauh musim 2020/21 berjalan, Ousmane tercatat telah tiga kali absen akibat cedera dan total telah melewatkan 15 pertandingan bersama Barcelona. Selain itu catatan gol dan assist Ousmane juga kurang memuaskan karena hanya mencetak 11 gol dan 5 assist dalam 44 penampilan. 

Namun harus diakui winger berumur 24 tahun ini memiliki potensial dan kemampuan yang mumpuni sebagai seorang winger, ia memiliki kecepatan, dribbling, dan shooting yang mendukung kemampuannya untuk mencetak gol dan membuat assist. 

Sangat disayangkan, Ousmane kembali cedera akibat tampil di Euro 2020 kemarin bersama Perancis dan harus absen sekitar empat bulan. Setelah itu ada nama Ansu Fati, pemuda 18 tahun yang merupakan "produk asli" akademi La Masia. 

Wonderkid Barcelona ini disayangkan lebih banyak menghabiskan musim lalu dengan beristirahat untuk penyembuhan cederanya. Namun pada musim 2019/2020 nama Ansu Fati mencuat karena perfromanya yang impresif untuk bocah berumur 17 tahun kala itu. 

Barcelona memiliki banyak opsi penyerang berkualitas, tentu sebuah keuntungan tersendiri bagi Ronald Koeman untuk meracik serangan yang terbaik bagi El Barca. Nampaknya nama Memphis Depay, Antoine Griezmann, dan Sergio Aguero diharapkan menjadi lini penyerangan terbaik Barcelona. 

Tidak menutup kemungkinan ketiga nama tersebut dapat menjadi Trisula baru dari "The Post-Messi Era". Memphis dapat bermain di sisi kiri namun juga dapat mobile ke bagian tengah penyerangan sebagai second striker, terlebih selain cepat, kuat, dan memiliki kemampuan dribble yang baik, Memphis juga memiliki insting mencetak gol yang kuat.

Lalu Antoine Griezmann dapat diandalkan oleh Koeman sebagai "pengganti peran" Messi yang baru. Griezmann memiliki cara bermain yang cukup dengan Messi, ia seorang striker yang mampu mencetak gol namun juga memiliki kemampuan playmaking yang baik. 

Tak jarang, di timnas Perancis pun Griezmann mengemban posisi sebagai gelandang serang karena kemampuan playmaking-nya yang baik. Lalu Aguero dapat memegang peran striker ujung tombak, tentu tidak dapat diragukan lagi kemampuan seorang Aguero sebagai mesin pencetak gol. Tentu Koeman berharap pada ketiganya untuk dapat menampilkan performa terbaik mereka untuk menunjukan tanpa Messi, Barca tetap bisa mencetak banyak pundi-pundi gol.

Lini Tengah

Nampaknya opsi gelandang Barcelona musim ini tidak berbeda dengan musim lalu. Opsi gelandang Barcelona terdapat nama-nama seperti Sergio Busquets, Frenkie De Jong, Pedri, Miralem Pjanic, Riqui Puiq, dan Philipe Countinho. 

Pada musim baru, nampaknya lini tengah Barcelona dapat memberikan kejutan. Sergio Busquets, Frenkie De Jong, dan Pedri nampaknya akan menjadi pilihan utama Koeman untuk menjadi para "jenderal" lapangan tengah skuad Barcelona. 

Pedri dan Frenkie De Jong patut untuk disaksikan, kedua nama tersebut nampaknya akan memberikan "kejutan" lebih bagi Barcelona. 

Frenkie De Jong, gelandang asal Belanda ini tidak perlu diragukan lagi kemampuan dan potensinya sebagai gelandang box-to-box Barcelona. Ia memiliki kekuatan, kecepatan, dan kemampuan intercept yang mumpuni sebagai gelandang box-to-box.  

Tidak hanya itu, Frenkie juga dapat mengemban peran sebagai gelandang kreatif. Teknik passing dan dribbling yang bagus, serta visi yang dimilikinya menjadikan Frenkie dapat berperan sebagai kreator dari lini tengah. 

Lalu Pedri, gelandang 18 tahun yang menarik perhatian karena dalam musim lalu total telah bermain sebanyak 73 pertandingan bagi Barcelona dan Timnas Spanyol. Tentu bukan angka yang sedikit dan menjadi modal besar bagi Pedri untuk berkembang sebagai seorang gelandang yang matang. 

Pemuda ini memang memiliki kemampuan dan potensial yang besar sebagai seorang gelandang hebat nantinya. Kemampuan dribbling dan passing yang sangat baik menjadi pendukung baginya sebagai seorang gelandang kreatif. Pedri juga memiliki visi yang luar biasa untuk membantu Barcelona dalam membangun serangan. Kedua nama tersebut nampaknya akan memberikan kejutan yang patut dinantikan. 

Selain itu, kedua gelandang muda tersebut didukung oleh gelandang "veteran" seperti Sergio Busquets dan Miralem Pjanic yang secara kemampuan dan jam terbang tidak perlu diragukan lagi. Kedua gelandang "veteran" tersebut memiliki kelebihannya masing-masing. Busquets yang sekarang memegang peran sebagai kapten utama setelah Messi pergi, diharapkan dapat "membimbing" kedua gelandang muda tersebut. 

Sang gelandang bertahan tersebut tentu cocok untuk menjadi pelengkap lini tengah Barcelona yang cenderung bermain dari lapangan tengah dan area pertahanan tim. Lalu nama Miralem Pjanic juga tentu diharapkan dapat menjadi opsi yang selalu siap menggantikan peran gelandang-gelandang lainnya. Pjanic memang memiliki keunggulan tersendiri, yaitu bisa bermain sebagai gelandang yang lebih general. 

Ia menguasai segala kemampuan yang dibutuhkan oleh seorang central midfielder sejati. Sisanya tinggal tergantung pada Koeman bagaimana sang pelatih asal Belanda tersebut memanfaatkan kelebihan dari Pjanic tersebut. Walaupun memang pada musim lalu Pjanic tidak mendapatkan banyak kesempatan bermain, seharusnya Koeman lebih bisa "mencocokan" Pjanic pada taktik-taktik yang akan digunakan. 

Selama bersama Messi, permainan Barcelona dibawah kepelatihan Koeman terus bergantung pada playmaking dari seorang Messi. Namun Messi sudah tidak bisa melakukan hal tersebut, sehingga Koeman perlu menggunakan kreator-kreator lain untuk menggantikan peran Messi tersebut dan menjadikan Pjanic sebagai salah satu kreator tersebut tentu bukanlah keputusan yang buruk.

Selanjutnya ada nama Philipe Coutinho, nama yang ditunggu-tunggu oleh penggemar Barca untuk menunjukan performa terbaiknya. Memang selama di Barcelona, Coutinho belum bisa menunjukan performa terbaiknya. Ia terus terhambat oleh cedera-cedera yang menimpanya. Namun nampaknya Coutinho sudah kembali berlatih bersama skuad Barcelona. 

Pemain dengan tendangan pisang yang menjadi ciri khasnya tersebut harus diakui ia memiliki kualitas sebagai gelandang serang yang memiliki kemampuan luar biasa. Selain melewati lawan dan mencetak gol, Coutinho juga dapat diandalkan sebagai salah satu kreator dari lini tengah hingga ke area pertahanan lawan. Kembali lagi tergantung pada bagaimana Koeman dapat memanfaatkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh Coutinho. 

Selain itu, Koeman juga dapat memasang Coutinho di berbagai posisi seperti gelandang serang, sayap kiri, maupun second striker, sehingga Koeman memiliki opsi lebih banyak lagi untuk meracik taktik-taktik bagi The Post-Messi Era Barcelona.

Lini Pertahanan

Mengevaluasi pertahanan Barcelona beberapa musim terakhir, yang menjadi PR bagi Koeman adalah memilih tandem yang cocok untuk Gerard Pique pada jantung pertahanan. 

Tentu Pique merupakan salah satu bek tengah terbaik dunia yang tidak diragukan lagi kemampuannya dalam mengambil keputusan dan jam terbang yang tinggi. 

Namun tentu diperlukan seorang pasangan yang cocok bagi seorang Pique untuk dapat menjaga rapat pertahanan Barcelona. Dalam beberapa musim terakhir Clement Lenglet lebih sering diandalkan sebagai pasangan Pique, namun nampaknya Lenglet kurang bisa menjaga pertahanan Barcelona untuk selalu rapat. 

Selain Clement Lenglet, terdapat nama Samuel Umtiti. Ya pada dua musim awal Umtiti berseragam merah biru, bek berkebangsaan Perancis tersebut menunjukan performa yang apik dalam menjaga pertahanan Barcelona sekaligus sebagai pasangan Gerard Pique. 

Namun semenjak terus dilanda cedera, performa dari seorang Umtiti menurun yang mengharuskan Barcelona untuk membeli Clement Lenglet yang ternyata juga belum cukup baik. 

Selain itu terdapat nama Oscar Mingueza, bek tengah yang juga dapat bermain sebagai bek kanan tersebut memang memiliki potensi namun masih kurang jam terbang sehingga masih lumayan sering meninggalkan ruang kosong dipertahanan Barcelona. 

Bek muda tersebut tentu masih perlu diasah untuk menemukan performa baiknya dengan terus diberikan jam terbang. Selain nama-nama tadi, terdapat satu nama yang nampaknya dapat memberikan "harapan" bagi pertahanan Barcelona yaitu Ronald Araujo. 

Bek tengah asal Uruguay tersebut memiliki postur yang ideal sebagai bek tengah dan memiliki potensi untuk bisa menjadi bek tengah yang solid. Nampaknya Araujo akan menjadi pemain Barcelona lain yang dapat memberikan kejutan bagi fans Barcelona.

Untuk bek sayap, nampaknya Barcelona tidak memiliki banyak masalah. Bek sayap kiri tentu Jordi Alba akan terus diandalkan dengan performanya yang masih dipuncak, membuat Jordi Alba tak tergantikan. Mungkin yang menjadi sedikit masalah adalah tidak adanya pelapis bek kiri yang dapat menggantikan Jordi Alba jika sewaktu-waktu tidak dapat bermain. 

Jika diperlukan, nampaknya Koeman akan mengandalkan Sergi Roberto untuk bermain di posisi bek kiri. Memang Sergi Roberto pemain multi posisi yang sangat bermanfaat bagi Barcelona, ia bisa bermain sebagai bek sayap dan gelandang tengah. Namun berkaca dari performanya musim lalu, ia tidak menunjukan permainan terbaiknya akibat cedera yang menimpanya. 

Tetapi Sergi Roberto tentu masih bisa kembali ke performa terbaiknya dan memberikan yang terbaik bagi Barcelona. Di posisi bek kanan, Koeman memiliki tiga opsi yaitu Sergino Dest, Sergi Roberto, dan sang pemain anyar Emerson Royal. 

Nampaknya nama Sergino Dest juga dapat memberikan kejutan bagi fans Barcelona, dengan gaya bermain yang bisa dibilang memiliki Dani Alves tentu para fans Barcelona ia dapat menyamai seniornya tersebut. 

Jika dilihat dari musim lalu, memang kemampuan bertahan dari Sergino Dest masih menjadi PR. Namun nampaknya Sergino Dest pelan-pelan membenahi kekurangannya tersebut. Lalu Emerson Royal juga patut dinanti, bek kanan asal Brazil tersebut juga memiliki potensi besar untuk bisa mengisi posisi sisi kanan pertahanan Barcelona.

Lalu untuk kiper, tentu nama Ter Stegen tetap akan menjadi andalan penjaga gawang Barcelona. Tidak dapat dipungkiri ia masih menunjukan performa terbaiknya beberapa musim belakangan, sehingga bukan masalah bagi Barcelona.

Ronald Koeman, pelatih sekaligus legenda Barcelona. Sumber: fcbarcelonanoticias.com
Ronald Koeman, pelatih sekaligus legenda Barcelona. Sumber: fcbarcelonanoticias.com

Kesimpulan

Barcelona memiliki materi pemain yang layak untuk bersaing di papan atas Liga Spanyol dan Eropa. Kembali lagi bagaimana para pemain dan pelatih mau menatap ke depan setelah ditinggal oleh "pahlawan" mereka. Tentu jika mereka dapat terus fokus dan konsisten, Barcelona tetap akan menjadi tim yang ditakuti di Eropa. 

Bagi Ronald Koeman, akan menjadi sebuah tugas baginya agar dapat menyusun formasi dan taktik yang terbaik bagi Barcelona. Dengan materi pemain yang oke disetiap lininya, tentu menjadi tanggung jawab Koeman untuk dapat memanfaatkan sebaik mungkin pemain-pemain tersebut. 

Terlebih terdapat pemain yang dapat bermain dengan multi posisi, sehingga menjadikan opsi Koeman lebih bervariasi lagi. Skema 4-3-3 atau 3-4-3 nampaknya tetap akan menjadi andalan Koeman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun