Mohon tunggu...
Antonius Sihombing
Antonius Sihombing Mohon Tunggu... Lainnya - Anton

Content Writer

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Barcelona Hanya Menunda Jadwal Masuk "Goa"

9 Desember 2020   14:05 Diperbarui: 9 Desember 2020   14:12 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: https://twitter.com/Barzaboy/status/1336431143269392386/photo/1

Rabu (9/12/2021) dini hari, Barcelona menyambut Juventus di Camp Nou pada babak grup Liga Champion matchday ke-6. Skor berakhir dengan skor 0-3 untuk kemenangan tim tamu, Juventus. Pertandingan yang ditunggu-tunggu para pecinta sepak bola, karena dalam pertandingan ini mempertemukan kedua pesepak bola terbaik Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Ini merupakan pertandingan mereka berdua setelah 2,5 tahun tidak saling bertanding. Laga ini disebut-sebut sebagai The Last Dance, karena kemungkinan bahwa ini adalah pertandingan terakhir yang mempertemukan kedua GOAT (Greatest of All Time) tersebut.

Juventus memenangkan pertandingan dengan 2 gol pinalti dari Cristiano dan 1 gol cantik dari McKennie. Kemenangan atas Barcelona tersebut memastikan Juventus yang keluar sebagai juara grup dan lolos ke babak 16 besar, sedangkan Barcelona lolos ke babak 16 besar sebagai runner up grup. 

Barcelona hanya melakukan 7 shot on target dan semuanya dilakukan oleh Messi

sumber: https://twitter.com/Barzaboy/status/1336431143269392386/photo/1
sumber: https://twitter.com/Barzaboy/status/1336431143269392386/photo/1

Jika dilihat dari pertandingan tersebut, Barcelona sangat diragukan untuk dapat meraih gelar Liga Champion musim 2020/21. Barcelona hanya mencatatkan 7 shot on target ke gawang Gianlugi Buffon dan semuanya dilakukan oleh sang kapten Lionel Messi. Selain membuktikan pertahanan Juventus yang kokoh dengan diisi oleh 3 central back, yaitu De Ligt, Bonnuci, dan Danilo, hal ini juga membuktikan penyerangan Barcelona yang kurang tajam. 

Kedua sayap Barcelona yang 'belum' maksimal

Ronald Koeman nampaknya kurang dapat memaksimalkan komposisi pemain yang dimiliki Barcelona untuk dijadikan formasi yang tepat bagi Barcelona. Dengan formasi 4-2-3-1, dengan Lionel Messi sebagai gelandang serang sekaligus second striker merupakan ide yang bagus. Tidak dapat dipungkiri Messi merupakan seorang playmaker yang juga dapat mencetak gol, sehingga posisi gelandang serang sekaligus second striker merupakan posisi yang cocok untuk Messi. Lalu, dengan menjadikan Griezmann sebagai ujung tombak juga bukanlah ide yang buruk. Kemampuan Griezmann dalam penyelesaian gol tidak dapat diragukan lagi. Namun, posisi kedua sayap yang nampaknya menjadi sebuah masalah. Koeman mengandalkan Pedri dan Trincao sebagai pemain sayap dari awal pertandinga. Ya, kedua pemain muda ini memiliki potensi namun tidak dapat dipungkiri masih minim akan jam terbang. Sehingga kurang dapat memaksimalkan sisi sayap Barcelona. Alhasil, Barcelona hanya melakukan 7 shot on target dan semuanya dilakukan oleh seorang Lionel Messi. Nampaknya Messi sudah tidak percaya akan rekan-rekan setimnya. 

Lini tengah yang pantas bagi 'kelas'-nya Barcelona

Untuk lini tengah Barcelona, Koeman mempercayakan Frenkie De Jong dan Miralem Pjanic sebagai gelandang. Tidak dapat diragukan kedua pemain tersebut memiliki kualitas dan pengalaman yang lebih dari cukup. Pilihan yang tepat untuk menempatkan De Jong dan Pjanic sebagai 'jenderal lapangan tengah' Barcelona.

Jantung pertahanan yang SANGAT perlu untuk dibenahi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun