Mohon tunggu...
Antonius Aldo
Antonius Aldo Mohon Tunggu... Lainnya - Nama

Berbagi ilmu dan pola pikir demi bangsa Indonesia yang lebih maju.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ideologi Juche dari Korea Utara

11 November 2020   22:02 Diperbarui: 11 November 2020   22:11 5086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: wikipedia.org | Monumen Besar Bukit Mansu

Korea Utara merupakan salah satu negara pecahan dari semenanjung Korea. Berbeda dari negara pecahan yang lain (Korea Selatan), Korea Utara merupakan negara yang sangat tertutup dari dunia luar. Selain dengan Cina, hampir tidak ada negara lain yang memiliki hubungan diplomasi dengan negara yang dipimpin oleh Kim Jong-un. 

Rakyat dari Korea Utara hidup secara tidak bebas, karena sangat diatur oleh berbagai aturan dari pemerintah yang terkadang peraturannya tidak masuk di akal. 

Berbeda dengan Korea Selatan, negara ini mengikuti arus globalisasi yang marak terjadi di era digital ini. Rakyat Korea Selatan jauh hidup lebih bebas dan dapat mengakses berbagai informasi yang ada di Korea Selatan dan diluar Korea Selatan. 

Apa itu Juche?

Juche merupakan ideologi dari negara Korea Utara. Sama seperti Pancasila yang menjadi ideologi negara Indonesia, Juche merupakan ideologi sekaligus dasar pandangan hidup ala Korea Utara. Juche pertama kali digagas oleh presiden pertama Korea Utara, yaitu Kim Il-sung yang juga merupakan kakek dari presiden Korea Utara sekarang Kim Jong-un. Juche memiliki empat konsep, yaitu chuch'e, chaju, charip, dan chawi. Konsep-konsep tersebut dikembangkan dari tahun 1950 sampai 1960-an. 

Chuch'e

Pada dasarnya konsep ini mengharuskan rakyatnya untuk tidak bergantung pada pengalaman revolusi negara lain, namun atas dasar sejarah revolusioner Korea Utara sendiri. Dengan konsep chuch'e, Korea Utara menerapkan prinsip-prinsip Marxisme-Leninisme yang diharapkan dapat dikempbangkan secara kreatif.

Chaju

Korea Utara memang sangat sedikit memiliki hubungan diplomatik dengan negara lain. Selain itu, negara ini juga sangat tertutup dari dunia luar. Konsep chaju nampaknya menjadi faktor mengapa Korea Utara sangat sedikit berdiplomatik dengan negara lain. Konsep chaju memiliki arti pennetuan nasib sendiri. Kim Il-sung menerapkan konsep chaju dengan tujuan agar rakyat Korea Utara tidak menjadi boneka negara-negara besar dan menjual negaranya sendiri ke negara-negara besar untuk kepentingan sendiri.

Charip

Memiliki arti kemandirian. Kemandirian yang dimaksud adalah kemandirian dalam ekonomi. Kim Il-sung mengharapkan agar Korea Utara dapat membangun ekonomi yang mandiri dan dapat membangun Korea Utara. 

Chawi

Konsep chawi menekankan pada pertahanan nasional Korea Utara. Setelah melakukan pengurangan bantuan militer dari Soviat pada awal 1960-an, Kim Il-sung mengembangkan kebijakan baru mengenai militer Korea Utara untuk membangun pertahanan nasional Korea Utara sendiri.

Sumber: tribunnews.com | Kim Il-Sung bersama Ir. Soekarno
Sumber: tribunnews.com | Kim Il-Sung bersama Ir. Soekarno

Pada awalnya digagas oleh Kim Il-sung pada tahun 1950-an, hingga sekarang masa kepemimpinan sang cucu (Kim Jong-un) ideologi Juche terus berkembang. Setelah terus berkembang, ideologi Juche menuntut agar para rakyat Korea Utara setia secara total kepada pemimpin mereka. 

Rakyat Korea Utara mengamalkan Juche dalam kehiupan mereka. Untuk mewujudkan hal tersebut, Korea Utara melakukan propaganda yang membuat para rakyatnya mengagungkan keluarga presiden (Keluarga Kim). Hal tersebut menyebabkan idelogi Juche seperti sebagai "agama wajib" bagi rakyat Korea Utara. 

Sumber: wikipedia.org | Monumen Besar Bukit Mansu
Sumber: wikipedia.org | Monumen Besar Bukit Mansu

Makam para presiden Korea Utara terdahulu, Kim Il-Sung dan Kim Jong-Il menjadi tempat yang sakral bagi rakyat Korea Utara. Selain itu, terdapat Monumen Besar Bukti Mansu yang terdapat patung Kim Il-Sung dan Kim Jong-Il setinggi 22 meter. 

Terdapat peraturan bahwa jika ingin mengambil foto patung Kim Il-Sung dan Kim Jong-Il, harus diambil foto dengan seluruh bagian patung terlihat. Jika hanya setengah bagian patung yang difoto, terdapat hukuman bagi yang mengambil foto tersebut. Hal tersebut dianggap menghina presiden terdahulu. Dari hal ini dapat dijadikan bukti bahwa keluarga presiden di Korea Utara benar-benar diagungkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun