Demikian yang dilakukan oleh ayah tiga oran anak itu. Kegiatan penanaman anakan kayu lokal dipusatkan di sumber mata air Wae Nike dan sumber mata air Wae Bue, Desa Golo Tanggar, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.Â
Kegiatan ini dilakukan bersama sebagian besar kaum perempuan. Pada saat itu kaum perempuan yang berhasil ia himpun berasal dari blok D dan Blok C wilayah translok.
Dikesempatan itu juga masyarakat banyak menyampaikan berbagai hal. Salah satu yang diutarakan adalah terkait kondisi tempat penampungan air yang masih jauh dari cukup. Sudah sekian lama warga dua RT itu menikmati air yang ditampung dengan penampungan seadanya itu.Â
Kepala dusun Blok D, Isfridus mengungakapkan mereka sangat mengaharapkan bantuan dari siapapun yang hendak membantu dan seberapapun besarnya agar mereka dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas tempat penampungan air yang ada di dua mata air itu.Â
"Atas nama warga dari Dusun Translok terlebih khusus yang berasal dari blok D dan C kami sangat mengharapkan bantuan dari siapapun dan dalam bentuk apapun bagi kami untuk tingkatkan kualitas wadah penampung. Bisa berupa semen ataupun seng untuk membuat atap agar dedaunan yang jatuh tidak terus ke dalam bak atau tempat penampungan ini." Jelasnya.
Lebih lnjut ia mengatakan "Selama musim hujan ini kami gunakan air huja yang kami tampung dimasing-masing rumah. Tetapi memasuki musim panas kami gunakan air ini untuk mandi, cuci dan minum. Memang kondisi airnya tidak bersih karena faktor bak penampung yang sangat tidak memungkinkan. Bak-bak penampungan itu sudah kami kerjakan secara swadaya, dan sudah sejak lama. Kami buatkan seadanya sesuai kemampuan kami saat itu tanpa penutup dan sering setelah kami mandi badan kami terasa gatal-gatal karena ada dedaunan yang jatuh langsung ke dalam bak ini." Jelasnya.*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H